NasionalJateng

Dewan Tekankan Edukasi Kurangi Angka Kematian Ibu dan Anak

inilahjateng.com (Semarang) – Peningkatan edukasi dalam upaya menekan kasus kematian ibu melahirkan dan kematian perlu dilakukan.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah.

Menurutnya penekanan tersebut perlu dilakukan salah satunya dengan edukasi kepada para ibu hamil.

“Upaya pencegahan kematian ibu melalui edukasi dan pemeriksaan kesehatan calon ibu, perlu menjadi prioritas,” katanya, Selasa (18/2/2025).

Selain itu, lanjutnya, dibutuhkan strategi berupa sinergi dan integrasi yang berkesinambungan oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, pemerintah desa, swasta dan masyarakat.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah mencatat, pada tahun 2024 lalu, angka kematian ibu mencapai 428 kasus. Hal ini terjadi di 35 kabupaten/kota, dengan Banyumas, Banjarnegara, dan Wonosobo menjadi daerah dengan angka kematian tertinggi.

Baca Juga  Polres Demak Gelar Pasar Murah Bagi Warga Terdampak Banjir

Adapun angka kematian bayi hingga triwulan 2 di 2024 sudah mencapai 2.261 kasus. Meskipun angka kematian bayi mengalami penurunan, masih ada banyak tantangan yang dihadapi.

Sarif menjelaskan, hal yang bisa dilakaukan adalah fokus pada akar permasalahan, terutama ekonomi keluarga, pendidikan dan budaya.

“Juga sangat penting, semacam ada pemetaan rencana, lima hingga sepuluh tahun ke depan untuk merancang program yang efektif melalui intervensi berbasis data dari pemerintah daerah,” paparnya.

Program skrining kesehatan untuk mencegah kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), katanya, juga perlu terus dikembangkan, dengan harapan dapat menurunkan angka BBLR yang terus meningkat.

“Selain itu, evaluasi berkala dan desain ulang program terus dilakukan untuk memastikan kesesuaian dengan indikator yang telah ditetapkan,” pungkasnya. (LDY)

Back to top button