
inilahjateng.com (Semarang) – Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang sejak menyebabkan kawasan Kaligawe kembali terendam banjir yang sehari sebelumnya sempat kering.
Air yang menggenangi jalan raya membuat arus lalu lintas tersendat, kendaraan mogok dan pengendara kesulitan melintas.
Namun, di tengah situasi yang penuh tantangan itu, jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Semarang hadir sebagai garda terdepan, membantu warga dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.

Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, turun langsung bersama anggotanya.
Mereka tak hanya mengatur lalu lintas agar tetap lancar dan mencegah kecelakaan di jalan yang tergenang, tetapi juga sigap membantu pengendara yang kendaraannya mogok akibat banjir.
“Ini sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai pelindung dan pelayan masyarakat. Kami ingin memastikan tidak ada kecelakaan dan membantu warga yang mengalami kesulitan akibat banjir,” ujar AKBP Yunaldi di tengah kesibukannya mengarahkan lalu lintas, Jumat (7/2/2025).
Di sepanjang jalan Kaligawe, beberapa pengendara terlihat kesulitan mendorong motor mereka yang mogok.
Tanpa ragu, para anggota Satlantas membantu menarik kendaraan ke tempat yang lebih aman.
Ada pula yang membantu menyeberangkan pejalan kaki yang khawatir melintasi genangan air yang cukup tinggi.

Salah satu warga, mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Motor saya tiba-tiba mati di tengah jalan, airnya cukup tinggi. Untung ada bapak polisi yang membantu mendorong sampai ke pinggir jalan. Kalau tidak, saya bingung harus bagaimana,” tuturnya.
Banjir yang melanda Kaligawe memang bukan hal baru bagi warga Semarang.
Namun, keberadaan polisi yang turun langsung membantu di lapangan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Kehadiran jajaran Satlantas Polrestabes Semarang tidak hanya memastikan kelancaran lalu lintas, tetapi juga menjadi bukti nyata kepedulian terhadap warga yang sedang kesulitan.
Sudah hampir sepekan dari pagi hingga malam, para anggota Satlantas masih bersiaga di lokasi, memastikan tidak ada kecelakaan dan membantu pengendara yang melintas.
Bagi mereka, tugas ini bukan sekadar kewajiban, tetapi juga panggilan hati untuk melayani masyarakat.
Di tengah derasnya hujan dan tingginya genangan air, mereka tetap berdiri tegak—bukan hanya sebagai pengatur lalu lintas, tetapi juga sebagai sahabat bagi warga yang membutuhkan pertolongan. (RED)