Diabetes Penyumbang Kematian 72 Persen di Indonesia

inilahjateng.com (Semarang) – Diabetes menjadi penyakit tidak menular (PTM) yang merupakan penyumbang angka kematian sebesar 72 persen di Indonesia. Angka ini diambil dari Data Survey Kesehatan Indonesia 2023.
Selain itu, adanya peningkatan prevalensi diabetes antara tahun 2018 hingga 2023 semakin mempertegas pentingnya langkah preventif dan upaya deteksi dini.
Diabetes tercetus karena gaya hidup yang tidak sehat khususnya dalam mengkonsumsi asupan gula, garam dan lemak.
Sehingga untuk menghindari penyakit tersebut diperlukan langkah preventif sekaligus penerapan pola hidup sehat.
Dalam rangka World Diabetes Day 2024, Tropicana Slim menggelar kampanye tahunan bertajuk #Hands4Diabetes dengan berbagai rangkaian acara seperti talk show, edukasi kesehatan bersama para dokter ahli, hingga mengadakan senam sehat.
Pada tahun ini, dalam peringatan World Diabetes Day 2024, Tropicana Slim mengambil tema Jaga Kualitas Hidup Diabetesi.
Dengan tema ini bertujuan untuk mengajak dan merangkul seluruh masyarakat baik para diabetesi maupun yang sehat untuk bersama-sama menjaga kualitas hidup dengan menjalankan pola hidup sehat.
Brand Manager Tropicana Slim, Noviana Halim mengatakan selama 50 tahun, Tropicana Slim terus berinovasi menghadirkan rangkaian produk yang bisa mendukung gaya hidup sehat masyarakat, dengan rasa yang tetap enak.
“Produk kami dirancang khusus agar aman bagi diabetesi maupun mereka yang ingin menjaga kesehatan. Tropicana Slim juga melakukan berbagai inisiatif dan program untuk mendukung dan meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, termasuk melalui kampanye #Hands4Diabetes ini,” kata Noviana, Selasa (19/11/2024).
Ia menerangkan jika program kampanye #Hands4Diabetes diselenggarakan di 41 kota di seluruh Indonesia dan melibatkan berbagai komunitas dan organisasi kesehatan, dengan rangkaian acara meliputi fun walk, senam sehat, edukasi kesehatan bersama dokter, hingga pemeriksaan kesehatan gratis untuk mendukung deteksi dini diabetes.
Prof. Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD selaku Staff Divisi Metabolik-Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM menyampaikan, Data International Diabetes Federation pada tahun 2021 menunjukkan bahwa Indonesia kini menempati peringkat ketiga dalam jumlah penderita diabetes yang tidak terdiagnosis.
Kondisi ini memperparah krisis kesehatan karena diabetes merupakan ibu dari berbagai penyakit komplikasi lainnya yang tidak dapat disembuhkan.
“Terlebih lagi diabetes kini kerap menyerang kelompok usia yang lebih muda. Masyarakat harus segera menyadari pentingnya deteksi dini dan upaya menjalankan pola hidup sehat sedini mungkin,” kata dr Yunir.
Menyikapi kebiasaan konsumsi gula yang tinggi di Indonesia, ia menggarisbawahi bahwa untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih optimal, World Health Organization (WHO) merekomendasikan batas harian konsumsi gula sebesar 25 gram atau setara dengan dua sendok makan.
“Sayangnya, jumlah ini kerap terlampaui karena masih banyak orang Indonesia yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis,” terangnya.
Data Survei Kesehatan Indonesia di tahun 2023 menunjukkan bahwa 47,5 persen orang Indonesia mengonsumsi minuman manis minimal 1 kali per hari.
Mereka yang mengonsumsi minuman manis tinggi gula 1-2 saji per hari, berisiko 26 persen lebih besar terkena diabetes.
Belum lagi dengan ancaman obesitas dan penumpukan lemak yang dihadapi oleh mereka yang sering mengonsumsi makanan atau minuman manis, dimana kegemukan juga menjadi faktor risiko diabetes tipe 2.
“Masyarakat harus bisa menjaga asupan gula sebagai bagian dari pola makan sehat sangatlah penting untuk menekan risiko diabetes dan untuk penderita diabetes, salah satunya dengan memilih alternatif pemanis rendah kalori,” bebernya.
dr. Rudy Kurniawan Sp.PD, MM, MARS, Dip.TH, FRSPH, pendiri Komunitas Sobat Diabet juga menekankan pentingnya menjaga kualitas hidup, baik bagi yang sehat, maupun yang sudah terkena diabetes.
“Pastikan kita memiliki berat badan yang ideal. Data menunjukkan bahwa dengan mengurangi berat badan sebanyak 1 kilogram, dapat menurunkan risiko diabetes hingga 16 persen pada mereka yang memiliki berat badan berlebih dan kondisi prediabetes3,” ujar dr Rudy.
Selain itu, lanjut dr Rudy, asupan gula, garam, dan lemak harus dibatasi serta kontrol asupan kalori yang masuk sebagai bagian dari pola makan sehat untuk menghindari risiko kegemukan dan diabetes.
“Jangan lupa juga untuk lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari,” pesannya. (LDY)