Dibiayai Swadaya, Pedagang Barito Bangun Lapak Tanpa Duit Pemerintah

inilahjateng.com (Semarang) – Pedagang Barito Karya Mandiri yang semula berasal dari Banjir Kanal Timur (BKT) kemudian direlokasi ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), akan kembali direlokasi untuk ditempatkan di Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang.
Uniknya, mereka menyatakan akan membangun lapak-lapak secara swadaya mandiri. Artinya pembangunan lapak di pasar tersebut tanpa duit dari pemerintah. Bahkan rencananya tempat relokasi tersebut akan ditetapkan sebagai pasar yang ke-53 di Kota Semarang.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan pembangunan lapak di relokasi tersebut dibiayai secara swadaya oleh pedagang.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Ketua Paguyuban dan anggotanya. Mereka ini akan membangun lapak secara swadaya di sini (sawah besar). Karena sudah selesai tahun ini kontrak di MAJT, mereka berinisiatif membangun secara swadaya,” kata Fajar usai peletakan batu pertama pembangunan lapak relokasi di Sawah Besar, Selasa (12/9/2023).
Namun untuk infrastruktur akan dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Perdagangan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Penataan Ruang dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.
“Bahkan ada juga tokoh masyarakat yang akan membantu proses pembangunan. Nanti dari Pemkot yang akan membangun infrastruktur. Setelah jadi akan diresmikan oleh Bu Wali,” tuturnya.
Fajar mengatakan ada 557 pedagang yang akan direlokasi dari MAJT. Sebanyak 223 pedagang akan masuk ke relokasi Sawah Besar dan sisanya akan menempati ex Pasar Dargo.
“Jadi ini nanti memang akan kami tetapkan sebagai Pasar Barito Karya Mandiri, jadi mereka tidak akan pindah-pindah lagi. Saya yakin akan berdampak ekonomi terhadap lingkungan Sawah Besar,” ujarnya.
Pihaknya nanti akan membuat SK Wali Kota yang menerangkan relokasi tersebut sebagai pasar ke-53 yang berada di bawah pengelolaan Dinas Perdagangan Kota Semarang.
Sementara lahan yang digunakan seluas 8000 meter persegi merupakan lahan milik Pemkot Semarang yang sejak dua tahun lalu memang sudah dilakukan pengurugan. Ukuran lapak yang akan dibuat adalah 3 x 5 meter.
“Baru bisa terealisasi bulan ini, sehingga para pedagang bisa menempati dan mungkin akan berbarengan dengan relokasi di Dargo,” ungkapnya. (LDY)