Jateng

Diduga Serangan Jantung, Anggota KPPS Patean Meninggal Saat Penghitungan Suara

inilahjateng.com (Kendal) – Anggota KPPS desa Curugsewu kecamatan Patean kabupaten Kendal meninggal dunia saat dilakukan penghitungan suara pada Rabu (14/2/2024) malam.

Korban yang diketahui bernama Teguh Joko Pratikno (44) meninggal dunia pada pukul 23.30 WIB saat berlangsungnya proses penghitungan suara di TPS 11 dusun Mojopait desa Curugsewu kecamatan Patean.

Diduga korban terkena serangan jantung sewaktu melakukan penghitungan suara.

Ketua KPUD Kendal, Khasanudin, membenarkan bahwa salah satu anggota KPPS di TPS 11 meninggal dunia saat dilakukan penghitungan suara.

“Jadi benar ada salah satu anggota KPPS di TPS 11 dusun Mojopait desa Curugsewu kecamatan Patean meninggal dunia kemarin malam sekitar pukul 23.30 WIB. Korban meninggal saat dilakukan penghitungan suara yang diduga sementara terkena serangan jantung,” kata Ketua KPUD Kendal, Khasanudin saat dihubungi inilahjateng, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga  Pascasarjana USM Lepas 59 Lulusan, Ini Pesan Prof Kesi

Ketua KPUD Kendal menjelaskan korban yang tengah duduk diatas meja tiba-tiba pingsan dan jatuh tergeletak dengan posisi masih diatas meja.

“Korban saat itu sedang duduk diatas tiba-tiba langsung pingsan dan tergeletak diatas meja. Jadi posisi korban masih diatas meja yang didudukinya,” jelasnya.

Kemudian oleh anggota KPPS lainnya dibantu pihak keamanan serta warga, korban dibawa ke Puskesmas 01 Patean.

Namun nyawa korban tidak tertolong lagi.

“Begitu pingsan, korban langsung dibawa oleh pihak keamanan, anggota KPPS lainnya serta warga ke Puskesmas Patean 01. Saat sampai di Puskesmas nyawa korban tidak bisa tertolong,” terangnya.

Sementara itu,  Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu mengatakan, korban bernama Joko Pratikno (44) meninggal di tengah proses perhitungan suara di TPS 11 Desa Curugsewu, Kecamatan Patean pada Rabu (14/2) sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Juga  Festival Dolanan Anak 2025, Lestarikan Permainan Tradisional

“Pada saat masih proses perhitungam suara, korban sedang duduk di atas meja bersebelahan dengan saksi 1 sambil makan makanan ringan. Kemudian tiba tiba jatuh ke belakang posisi masih diatas meja dan pingsan,” ujar Satake kepada kumparan, Kamis (15/02/2024).

Korban langsung dilarikan ke puskesmas, namun sayang nyawanya tidak bisa tertolong. Diduga korban meninggal karena sakit jantung.

“Korban diperiksa dan tidak ditemukan ada tanda penganiayaan. Dimungkinkan korban meninggal dunia karena sakit jantung,” jelasnya.

Untuk selanjutnya, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga. Mereka juga meminta kepada petugas untuk tidak di lakukan autopsi terhadap jenazah korban

“Kelurga menerima dengan ikhlas bahwa peristiwa tersebut adalah musibah kemudian jenazah di serahkan kepada kelurga korban untuk di makamkan sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (REN)

Back to top button