Jateng

Dinkes Kota Semarang Siagakan Tenaga Medis di Kecamatan Guna Pantau Kesehatan Petugas Pemilu

inilahjateng.com (Semarang) – Dinas Kesehatan Kota Semarang hingga saat ini masih menyiagakan petugas kesehatan di tiap Kecamatan yang masih melakukan proses rekapitulasi suara Pemilu 2024.

Penyiagaan petugas kesehatan ini dilakukan sejak sebelum hari pencoblosan hingga saat ini.

Bahkan petugas kesehatan berjaga selama 24 jam dengan dua shift jaga dan berkeliling ke masing-masing kelurahan dalam satu Kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan pihaknya memang meminta tenaga medis untuk bersiaga mengawal dan memantau kesehatan petugas pemilu mulai dari KPPS hingga bagian pengamanan.

Seperti diketahui sebelumnya ada seorang Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Sambiroto, Tembalang, bernama Eko Teguh Pambudi (52) meninggal dunia setelah bertugas pada hari H pencoblosan suara 14 Februari lalu.

Baca Juga  Pembangunan Tanggul Laut Jadi Harapan Warga Sayung Atasi Rob

Menurut Hakam, almarhum sudah melalui skrining pada tanggal 13 Februari dan diketahui hasilnya ada beberapa parameter yang tinggi dan sudah disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit. Namun yang bersangkutan menolak karena ingin menjalankan tugas pada 14 Februari.

“Sudah disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit tapi karena semangat beliau untuk mengawal pemilu tinggi maka tetap mengikuti kegitan sebagai KPPS. Pekerjaan KPPS cukup berat sehingga beliau akhirnya tidak kuat dan dibawa ke rumah sakit, dan kemudian meninggal,” ungkap Hakam, Senin (19/2/2024).

Selain petugas KPPS, ada juga petugas keamanan yakni Linmas yang meninggal dunia pasca bertugas selama dua hari nonstop.

Selain itu, seorang anggota Polrestabes Semarang, Kanit Binmas Polsek Candisari bernama Iptu Wahyudi juga dinyatakan meninggal dunia setelah mengeluhkan sesak nafas, mua dan muntah hingga tak sadarkan diri saat bertugas sebagai Perwira Pengawas (Pawas) 1×24 jam dengan melaksanakan Patroli dan pemantauan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Candisari.

Baca Juga  Pengamen di Solo Aniaya Istri Hamil Gegara Tak Diberi Uang

Almarhum dinyatakan meninggal setelah dibawa ke Rumah Sakit Elizabeth Semarang dan meninggal pada Minggu (18/2/2024) pukul 02.00 dini hari.

Hakam menyatakan pasca kegiatan pencoblosan memang ia menghimbau kepada seluruh petugas pemilu jika mengeluhkan pusing, kepala berputar, keringet dingin, nyeri dada, sesak nafas, batuk, nyeri ulu hati saat bertugas untuk segera dilakukan pemeriksaan.

“Saya sudah sampaikan kepada petugas medis kalau ada anggota KPPS yang memiliki gejala tadi maka segera di rujuk ke rumah sakit dan sejauh ini belum ada,” pungkasnya. (LDY)

Back to top button