
inilahjateng.com (Semarang) – Polda Jateng mengusulkan pengaturan hari libur Idul Fitri 2024 agar tidak sama harinya, untuk mengantisipasi puncak arus mudik yang diprediksikan mencapai 200 juta pemudik yang akan melewati Jawa Tengah.
Adanya usulan tersebut, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan menghimbau melalui menteri perhubungan untuk mengatur libur sekolah, ASN swasta.Â
“Jadi yang kerja di kantor bisa melalui haibird, ada yang kerja dikantor bisa melalui daring. Kalau semua masyarakat nanti kembali pada hari Minggu atau tanggal 14 April, dimungkinkan akan terjadi penumpukan,” ungkap Irjen Aan usai mengunjungi GT Kalikangkung, Senin (26/2/2024).
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa perkiraan sementara arus mudik yang keluar di Jakarta Cikampek mengalami peningkatan sebanyak lima sampai enam persen pada lebaran tahun ini tepatnya pada (14/4/ 2024).Â
“Kalau secara nasional dari angka 187 juta tadi, kalau naik sekitar 5-6 perse ya sekitaran 200 juta akan melakukan perjalanan mudik. Ini masih prediksi, kita juga akan melakukan survey lagi nantinya,” jelasnya.Â
Dirinya juga menyebut bahwa saat ini kepolisian telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi arus mudik lebaran termasuk liburan.Â
Bahkan, ia menururkan saat ini Ditlantas Polda Jawa Tengah juga melakukan evaluasi termasuk melakukan cara bertindak dilakukan Polri maupun stakeholder terkait.
“Saat ini sudah bisa terbentuk. Setidaknya ada tiga kluster untuk kemungkinan atau tempat tempat yang nantinya menjadi bagian,” ujarnya.Â
Untuk kluster pertama, sambungnya, adalah permasalahan di Jalan tol. Terdapat lima yang menjadi permasalahan yang timbul di jalan tol baik arus mudik maupun arus balik.Â
“Pertama menyangkut rest area. Masih menjadi trouble spot. Ini nanti akan kita kelola bagaimana membatasi masyarakat menggunakan rest area dan penggunaan kelonjakan area rest area itu sendiri. Termasuk toilet portabel. Sehingga arus lalulintas di rest area bisa lancar. Berikutnya adalah di Gate Tol. Menurutnya permasalahan yang terjadi adalah katanya dengan saldo atau pembayaran e money. Kerapnya ada yang tidak mencukupi saldo. Sehingga rawan menimbulkan kepadatan. Kita sudah siapkan untuk menambah pelayanan ke gate tol tersebut. Kemudian menambah personil,” bebernya.Â
Terkait pelaksanaan one way, dirinya juga sudah menghimbau Polda Jawa Tengah untuk selalu aktif menyampaikan informasi terkait pelaksanaan one way tersebut.Â
Untuk yang Keempat, dirinya mengatakan terkait angkutan barang untuk mengurangi beban arus lalu lintas di jalan tol.Â
“Kelima, masih adanya kendaraan yang bermasalah sehingga ini mempengaruhi arus lalulintas yang ada di belakangnya. Bisa terjadi perlambatan dan menimbulkan kemacetan,” ujarnya.Â
Sedangkan untuk Kluster kedua adalah penanganan di Jalan arteri. Namun sudah dilakukan persiapan di beberapa trouble spot. Nantinya, Ditlantas Polda Jawa Tengah juga akan mengelola dengan stakeholder yang lain untuk memperlancar arus lalulintas.
“Terutama pada saat pelaksanaan one way di jalan tol. Itu beban arteri akan lebih berat. Tapi nanti akan dikelola, sudah ditetapkan trouble spot yang ada di Jalan arteri. Terakhir, jalur wisata. Ini yang pasti masyarakat kita akan melakukan libur idul fitri ini dengan berwisata. Ini pengalaman kita tahun lalu. Natal, tahun baru, akan kita evaluasi di jalur wisata atau di destinasi wisata,” pungkasnya. (bdn)