Jateng

Disdik Kota Semarang Bakal Tambah SMP Negeri Tahun Depan

inilahjateng.com (Semarang) – Pada tahun 2025, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang berencana akan menambah jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Semarang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan rencana penambahan SMP Negeri ini akan dilakukan di Semarang Timur dan Utara.

Pasalnya, di wilayah tersebut dinilai masih belum bisa mengakomodir siswa.

“Tahun depan SMPN 46 Banjardowo akan dibangun, nanti sambil jalan akan dibuat DED SMPN 47 di Rejomulyo. Lalu SMPN 48 dan 49,” kata Bambang, Minggu (21/4/2024).

Ia mengatakan untuk SMPN 49 nantinya akan dibangun di Tlogosari Wetan. Sementara SMPN 20 akan di upgrade dan dipecah menjadi SMPN 48. 

Baca Juga  Gubernur Jateng Serahkan SK kepada 3.947 CPNS dan PPPK

Ia mengaku memang akan fokus membangun SMP di daerah Semarang Timur dan Utara, karena dari kajian yang ada memang jumlah sekolah yang ada belum mencukupi.

“Sambil jalan kita pantau lagi, nanti kita lihat dimana pertumbuhan penduduk yang tinggi, misalnya di Tembalang dan Mijen. Tapi sementara ini dirasa masih cukup,” jelasnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memang menyediakan sekolah gratis bagi warganya khususnya di sekolah negeri.

Namun ada juga 122 sekolah swasta yang digandeng oleh Pemkot untuk menyelenggarakan sekolah gratis.

Sehingga bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri bisa dialihkan ke sekolah swasta.

“Idealnya jumlah sekali masuk per angkatan sekitar 400 siswa, tapi ada sekolah yang masih kurang daya tampungnya, untuk itu akan dilakukan evaluasi lagi,” bebernya.

Baca Juga  Sarif Abdillah Minta Pemprov Masif Antisipasi DBD

Bambang mengatakan jika pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sekolah swasta gratis.

Pasalnya, dari data yang ada dilapangan, sekolah gratis ini  masih banyak diisi oleh orang-orang yang dirasa masuk golongan mampu. 

Padahal, Pemkot berharap dengan menggandeng sekolah swasta untuk menjadi sekolah gratis untuk bisa mengakomodir siswa yang kurang mampu.

“Nanti akan kita eveluasi juga, sasarannya kan yang kurang mampu dulu, selama ini masih campur,” terangnya.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengakui jika pihaknya sering mendapatkan laporan dari masyarkat terkait jumlah SMPN yang kurang merata.

Entah dari segi jarak ataupun zonasi, sehingga diputuskan untuk melakukan penambahan sekolah baru.

“Memang banyak yang mengeluh, ada yang bilang jauh tidak sesuai zonasi dan lainnya, jadi Pemkot menambah sekolah SMP mulai tahun depan, syukur-syukur bisa terintegrasi ke SMA juga,” ucap Ita, sapaannya. (LDY)

Back to top button