NasionalJateng

Disdik Kota Semarang Dorong Siswa Terbuka Pada Guru Jika Temui Permasalahan

inilahjateng.com (Semarang) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang mendorong agar siswa baik sekolah dasar (SD) dan SMP untuk tidak memendam permasalahan yang dialaminya dan bisa terbuka kepada pihak sekolah.

Tujuannya, agar sekolah bisa mencarikan solusi atau hanya sekedar meringankan beban pikiran siswa yang bermasalah sehingga tidak terjerumus dalam tindakan fatal hingga melakukan tindakan menghilangkan nyawa diri sendiri.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menekankan pada setiap siswa agar lebih berbuka jika memiliki permasalahan, misalnya dengan wali kelas atau guru bimbingan konseling (BK) yang ada di masing-masing sekolah.

Hal ini dikarenakan maraknya kasus bullying, tawuran antar pelajar hingga kasus bunuh diri di lingkungan pelajar dewasa ini.

Baca Juga  Rayakan 1 Muharram, Warga Sragen Lakukan Tradisi Larap Slambu Makam Pangeran Samudro

Terbaru, adanya kasus siswi SMP Negeri di Kota Semarang yang melakukan gantung diri di teras rumahnya di daerah Gunungpati pada Selasa (9/1/2024).

Siswi tersebut ditemukan tanpa nyawa dan masih dalam posisi menggantung oleh ayahnya.

Meski demikian, Bambang menyebut jika kasus gantung diri siswi SMP Negeri tersebut bukan karena adanya bullying di lingkungan sekolah.

“InsyaAllah itu bukan karena bulliying. Tapi saya belum berani menyampaikan banyak hal nanti bisa ke keluarga saja,” ungkap Bambang saat dihubungi, Rabu (10/1/2024).

Diakui Bambang, saat ini masing-masing sekolah sudah memiliki inovasi-inovasi dalam upaya menjaga kesehatan mental hingga anti bullying di dalam lingkungan sekolah.

“Sekolah ini sudah bagus inovasinya, misalnya ada yang pagi itu diisi dengan ngaji, asmaul husna, membuat inovasi anti bullying pake digitalisasi. Inovasi pendidikan karakter juga sudah ada hampir di setiap sekolah,” bebernya.

Baca Juga  Kakorlantas Prediksi Puncak Arus Balik Idul Adha Malam Ini

Bambang mengatakan, Dinas Pemdidikan sendiri sudah memiliki Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) yang bisa dijadikan rujukan untuk para siswa mendapatkan bimbingan konseling dengan para ahlinya.

RDRM, lanjutnya, biasa dimanfaatkan oleh Kepala Sekolah ketika menemui siswa yang membutuhkan bimbingan konseling secara gratis.

“Kami sudah ada layanan RDRM kemudian juga kami meneruskan kebijakan dari Pemerintah Pusat, Disdik Provinsi agar sekolah-sekolah ini melakukan penguatan karakter. Kebetulan di sekolah sudah diterapkan kurikulum merdeka dan ada P5,” jelasnya.

Pihaknya bahkan setiap hari berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lain untuk memberikan himbauan hingga penguatan mental kepada guru yang diteruskan kepada para siswa.

“Saya tiap pagi keliling ke sekolah baik SD dan SMP dan selalu yang saya sampaikan salah satunya tentang penguatan karakter, saling menghargai, tidak bullying, saling menolong supaya sekolah-sekolah menindaklanjuti agar disampaikan kepada siswa ,” tandasnya. (LDY)

Back to top button