Jateng

Disdik Kota Semarang Rombak Total Sistem PPDB 2024

inilahjateng.com (Semarang) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang menyiapkan sistem baru untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Semarang 2024.

Sistem yang akan diterapkan ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sistem ini diubah sesuai Peraturan Sekretaris Jendral (Persesjen) Nomor 47 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 1 Tahun 2021. 

Sub Koordinator Kurikulum dan Penilian SMP Disdik Kota Semarang, Fajriyah mengatakan, 

jika pada PPDB tahun sebelumnya diterapkan modifikasi yang semua indikator PPDB diramu menjadi satu dan akan muncul satu nilai akhir peringkat (NAP), pada PPDB 2024 ini akan ada beberapa jalur.

“PPDB tahun ini bongkar total. Bahkan, bisa dikatakan 180 derajat,” kata Fajriyah, saat memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada operator sekolah, di SMPN 5 Semarang, Selasa (4/6/2024). 

Dalam PPDB 2024 ini akan ada tiga jalur untuk jenjang SD dan empat jalur untuk jenjang SMP.

Jalur yang pertama yakni zonasi yang melingkupi nilai lingkungan. Hal itu adalah kebijakan daerah yang ditetapkan di Kota Semarang.

Dengan adanya nilai nilai lingkungan, maka diharapkan warga sekitar bisa masuk ke sekolah terdekat.

“Kami ingin warga RT yang menempel di lingkungan sekolah, diterima di sekolah tersebut,” ungkapnya.

Jalur berikutnya adalah afirmasi yang dibagi menjadi dua kategori yakni inklusi dan siswa miskin. Disdik akan memprioritaskan kategori inklusi.

Ia menerangkan untuk daya tampung kategori inklusi sebanyak 10 persen dari jumlah siswa.

Jika satu sekolah kelebihan pendaftar inklusi, akan diarahkan ke sekolah lain yang masih memungkinkan menerima siswa inklusi. 

“Kalau SD jumlahnya 28 siswa maka 3 siswa inklusi per rombel, SMP 32 siswa, jadi 3 siswa inklusi per rombel. Kami atur seperti itu. PPDB inklusi sudah dibuka 1 Februari – 26 Maret 2024. Pengunguman 10 Juni 2024,” paparnya. 

Nantinya sisa kuota afirmasi inklusi akan diperuntukkan bagi siswa miskin. Sementara jalur afirmasi siswa miskin dipastikan satu pintu melalui data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial. 

“Semua siswa yang terdata di DTKS bisa mendaftar lewat afirmasi. Kalau tidak tercantum maka tidak akan bisa masuk jalur afirmasi,” ujarnya. 

Ketiga, ada jalur mutasi. Fajriyah mengatakan, jalur mutasi diperuntukkan bagi calon siswa yang orang tua dari luar kota bekerja di Semarang.

Jalur mutasi ini difokuskan untuk ASN, TNI, Polri, BUMN, dan BUMD. Usia surat mutasi satu tahun. 

Jika ada sisa kuota mutasi, akan dialihkan ke anak guru yang mengajar di sekolah tersebut. Sementara untuk jenjang SMP, ada tambahan jalur prestasi. 

Dirinya mengatakan, jalur prestasi ini tidak dibatasi zona. Artinya, calon siswa bisa mendaftar lintas zona. Untuk masuk jalur prestasi, tidak harus mempunyai piagam. 

“Memiliki rapot saja bisa masuk jalur prestasi. Jika memiliki piagam kejuaraan bisa jadi Nillai tambah,” bebernya. 

Lebih lanjut, Fajriyah menjelaskan, Pemerintah Kota Semarang mengambil kebijakan adanya tambahan nilai penguatan pendidikan karakter (NPPK), misalnya calon siswa mengikuti kegiatan TPQ, kegiatan kebudayaan antara lain keahlian dalang atau lainnya. 

“Asalkan mereka punga bukti, bisa jadi nilai tambah NPPK. Piagam NPPK ini diunggah sekolah masing-masing. Verifikasi di Disdik. Piagam kejuaraan dan NPPK ini bukan hanya SD, MI juga diberi kesempatan mengunggah kejuaraan,” ucapnya. 

Fajriyah mengatakan, persentase untuk jenjang SD sebanyak 75 persen untuk zonasi, 20 persen afirmasi dan lima persen mutasi.

Sementara, persentase jenjang SMP sebanyak 55 persen zonasi, 25 persen afirmasi, lima persen mutasi, dan 15 persen prestasi. 

“Kuota untuk seluruh jenjang sekitar 11 ribu siswa, sedangkan angka kelulusan mencalai 25 ribu siswa. Artinya, nantinya tidak semua pendaftar akan diterima di sekolah negeri,” jelasnya. 

Perbedaan lainnya untuk PPDB 2024 ini, Fajriyah menyebut, ada cadangan sebesar tiga persen dari daya tampung.

Cadangan akan muncul setelah pengunguman. Nantinya, siswa cadangan dihubungi masing-masing satuan pendidikan. 

“Ada kemungkinan mereka diterima tapi tidak daftar ulang. Kursi kosong. Sekolah mempunyai kewenangan untuk menghubungi cadangan,” ungkapnya. 

Selain itu, dia juga menyampaikan, PPDB tahun ini tidak ada tahapan pra PPDB.

Alasannya, banyak masyarakat yang menganggap pra PPDB dianggap PPDB. Sehingga, nanti calon siswa akan langsung melalui tahapan pendaftaran. 

“Operator sekolah sedang Bimtek. Kami bekali semua sekolah agar busa membantu para calon mendaftar. Saat launching kami udang smeua orang tua baik melalui online atau hadir langsung,” pungkasnya. (LDY)

Baca Juga  Kirim Video Intim ke Orang Tua Pacarnya, Pelajar Diringkus Polisi
Back to top button