Disnakan Boyolali Temukan PMK pada Binatang

inilahjateng.com (Boyolali) – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali menemukan hewan ternak sapi terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).
Serangan penyakit ini merupakan penularan sapi dari luar daerah.
Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati membenarkan adanya penemuan kasus PMK di wilayahnya.
Dimana kasus yang ditemukan PMK yakni di Kecamatan Cepogo, Ampel, dan Tamansari.
“Tercatat yang melapor ke kita sampai Bulan April ini ada 41 kasus, semuanya sudah tertangani,” ucapnya, Sabtu (27/4/2024).
Lusia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, ternyata penularan penyakit PMK berawal dari sapi yang baru dibeli dari pasar di wilayah Jawa Timur. Dimana puluhan sapi tersebut ternyata belum menerima suntikan vaksin.
“Setelah ada laporan kami teruskan ke Balai Veteriner, ternyata apa yang ditemukan disitu sapi yang belum vaksin, jadi itu yang pembelian baru dari pedagang,” jelasnya.
Menyikapi adanya temuan kasus PMK tersebut, pihaknya meminta kepada para peternak untuk secepatnya melaporkan apabila ada temuan ternak sapi sakit.
Sehingga bisa dilakukan penanganan dan pengobatan secepatnya.
Di sisi lain, para peternak dan pedagang sapi (blantik) diminta tidak mengambil ternak dari kawasan wabah PMK.
“Kita sudah buat edaran baru bagi seluruh pedagang atau pelaku peternak agar tidak mendatangkan hewan bergejala ke daerah dan tidak beli dari daerah yang wabah dulu. Lalu jika ditemukan hewan bergejala kita pulangkan untuk diobati dulu” terangnya.
Bahkan untuk mengantisipasi temuan baru, Disnakan juga meminta petugas hingga dokter hewan untuk bergerak aktif.
“Jadi kami jadwalkan teman-teman dokter hewan pada saat pasaran hadir disana untuk melihat sapi-sapi,” tandasnya. (DSV)