Disperkim Tangani 29 Laporan Pohon Tumbang Dua Hari Terakhir

inilahjateng.com (Semarang) – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang dalam dua hari terakhir ini menerima 29 laporan pohon tumbang yang telah ditangani oleh tim Disperkim.
Kepala Disperkim Kota Semarang, Yudi Wibowo mengatakan, saat ini pihaknya memiliki lima tim rempel dan tambahan 1 tim lagi dengan meminjam skylift dari bagian penerangan jalan umum (PJU) sehingga total ada enam tim yang bertugas melakukan perempelan pohon dan penanganan pohon tumbang di Kota Semarang. Satu tim perempelan berisi 8 orang dengan satu skylift dan satu dump truck.
Diakuinya ada ratusan laporan penanganan pohon yang masuk ke Disperkim. Namun pihaknya memiliki prioritas pohon yang harus ditangani terlebih dahulu.
“Dua hari terakhir yakni Selasa dan Rabu ini sudah ada 29 pohon tumbang yang kami tangani,” kata Yudi saat ditemui di kantor dinasnya, Rabu (13/3/2024).
Yudi mengatakan dalam menyelesaikan perempelan pohon baik yang tumbang maupun yang berpotensi tumbang minimal membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam. Hal itu juga tergantung tingkat kesulitan dan kerimbunan pohon tersebut.
Ia membeberkan saat ini kendala yang ada dilapangan selain sumber daya manusia (SDM) yang terbatas yakni hanya enam tim, juga pihaknya tidak bisa memprediksi pohon mana yang akan tumbang. Terlebih saat ini ada sekitar 220 ribu pohon di Kota Semarang.
“Menyelesaikan perempelan pohon itu juga butuh waktu lama tidak pasti 30 menit bisa sampai 1 jam di satu titik. Besaran pohon dan lokasi pohon berpengaruh,” jelasnya.
Dalam penanganan perempelan pohon, Disperkim menggandeng lurah dan Camat setempat untuk memberikan informasi adanya pohon tumbang atau pohon yang harus dilakukan perempelan.
“Kami memotong dari segi pengamanan dan seni artinya agar pohon tetap tampak bagus dalam 1 ruas jalan dan aman. Tim kami ada tim pendahulu yang keliling ke wilayah yang kita dahulukan. Kami gandeng lurah dan Camat untuk berikan informasi juga di wilayah masing-maisng,” paparnya.
Dalam perempelan pohon, Disperkim memprioritaskan perempelan di jalan-jalan yang padat lalu lintas dan padat penduduk.
Meski demikian permohonan masyarakat yang masuk juga kerap kali mendadak sehingga pihaknya belum bisa menyelesaikan secara maksimal.
“Hari ini misalnya ada masukan perempelan pohon dari depan Kodam dan menyurati sudah lama tapi baru eksekusi sekarang karena antrian panjang. Kami prioritaskan jalan-jalan yang padat lalu lintas dan penduduk,” tandasnya. (LDY)