
inilahjateng.com (Semarang) – Panitia Pemungutan Suara (PPS) menemukan sebuah kertas suara presiden capres dan cawapres yang ditempel dengan staples bergambar palu arit oleh seorang oknum di TPS 3, Kelurahan Pandansari pada Rabu (14/2/2024).
Ketua PPS setempat bernama Dedi Taruna mengatakan temuan surat suara itu sepertinya memang sengaja dilakukan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab.
“Orang tersebut masuk ke bilik bawa selembar print dengan bergambar seperti ini, dia bawa staples dia niatnya memang mau menempelkan gambar tersebut di surat suara presiden,” ujarnya dihadapan para awak media.
Saat suara itu dibuka oleh panitia, ia mengaku sempat kesal dengan adanya gambar tersebut.
Ia menyebut bahwa kertas itu ditemukan ketika panitia sedang melakuan perhitungan di akhir-akhir.
“Istilahnya dihitung pas mau terakhir, tapi enggak terakhir banget. Itu ternyata ada gambar ini, kan otomatis kita terkejut jadi kita juga tidak mengidentifikasikan siapa orangnya, tetap histeris, marah-marah lah (para panitia), soalnya tahun semacam ini masih ada orang yang berpikiran terbelakang seperti ini,” bebernya.
Meski demikian, ia mengaku bersyukur karena surat suara yang tercoblos itu tak mengenai gambar salah satu paslon capres dan cawapres.
Jika kena, ia menuturkan pastinya akan bingung apakah suara itu akan dianggap sah atau tidak meski ada bekas staples di kertas suara tersebut.
“Ini ada coblosan gambar tapi untungnya tidak mengenai salah satu calon sehingga tidak sah karena di luar kotak,” jelasnya.
Mengenai temuan ini, ia menuturkan kasus tersebut akan diserahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.
Bahkan saat ditanya, dirinya enggan untuk menduga siapa yang menempelkan logo PKI itu di kertas suara di TPS itu.
“Tadi ada dari kepolisian sudah menindaklanjuti untuk sebuah gambar di surat suara presiden ini, kepastiannya nanti kelanjutannya menunggu proses dari pihak yang berwajib,” tandasnya. (bdn)