Jateng

DKP3 Sragen Sidak Rumah Potong Unggas Hingga Pasar Tradisional

inilahjateng.com (Sragen) – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen melakukan inspeksi secara mendadak (sidak) ke rumah pemotongan unggas (RPU).

Selain ke RPU, sidak juga dilakukan ke para pedagang daging unggas di Pasar Nglangon dan Pasar Bunder Sragen.

Kepala DKP3, Sragen Eka Rini Tri Mumpuni Lestari mengatakan secara keseluruhan pihaknya melakukan sidak di 10 titik RPU yang tersebar di enam kecamatan.

“Tentu kami bertujuan memonitor apakah daging ayam yang dijual itu dalam keadaan segar, sehat, dan dipotong sesuai dengan syariah agama,” kata Eka sapaan akrabnya, Selasa (11/3/2025).

Selain itu, kata dia sidak ini sebagai bentuk menjaga hak-hak konsumen, khususnya konsumen daging ayam.

Baca Juga  Tradisi Grebeg Dewi Sri, Warga Berebut Gunungan Padi

Dari hasil sidak, baik itu ayam dalam bentuk matang juga olahan, maupun yang masih segar, dalam kondisinya baik.

“Dagingnya masih segar, baunya harum yang sudah dimasak. Dan yang belum dimasak dagingnya masih sehat. Tidak ada bau yang artinya amis, yang indikasi mati kemarin atau ayam tiren,” sebut dia.

Terkait penyembelihan, Eka mengatakan sudah sesuai dengan standar pemotongan hewan ternak.

Hal ini dibuktikan dengan, urat nadi hewan maupun arteri sudah terputus dengan baik.

Eka mengatakan sidak ini akan terus dilakukan hingga nanti menjelang Lebaran.

Jika ditemukan daging tiren pihaknya KN melakukan pembinaan edukasi.

Mengingat daging tiren secara program kesehatan tidak sehat dan bisa menimbulkan penyakit.

Baca Juga  Istighosah Pantura, Polres Demak Lakukan Pengalihan Arus

Eka menyampaikan tips bagi warga untuk memilah daging yang sehat dan yang tiren itu warna kulit daging ayamnya.

Dia menerangkan kalau dimasak warna dagingnya masih fresh, putih kemerahan, warnanya tidak biru.

Jika sekujur tubuh daging ayam terlihat membiru, jelas dia, maka daging ayam itu sudah mati lama kemudian baru dijual.

“Daging sehat juga dapat diketahui dari baunya. Jadi baunya kalau daging bagus, tidak mengeluarkan bau tidak enak atau membusuk,” jelas dia.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang menjual daging tiren agar tidak menjualnya lagi, mengingat bisa menyebabkan penyakit bagi yang mengonsumsi. (MPM)

Back to top button