Jateng

DKPP Jepara Berharap Bantuan Bibit Pengganti Sawah Puso

inilahjateng.com (Jepara) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara berharap adanya bantuan bibit pengganti bagi sawah yang terancam puso akibat banjir.

Diketahui, banjir menerjang sejumlah desa di Kabupaten Jepara mengakibatkan permukiman dan areal persawahan sejak 10 Maret 2023 lalu.

DKPP Kabupaten Jepara mencatat, ada sekitar 3.555 hektar sawah di Jepara yang tergenang banjir sehingga terancam puso.

Padahal, ribuan hektar sawah ini sudah siap panen.

“Tinggal menunggu masa panen, total ada 3.555 hektar sawah dari berbagai titik yang terendam banjir,” ungkap Diyar Susanto.

Diyar menyebut, data tersebut masih fluktuatif atau tidak menentu.

Hal ini tak lain karena faktor cuaca dan curah hujan di Kabupaten Jepara dan sekitarnya yang belum stabil.

Baca Juga  Wali Kota Semarang Keluarkan Edaran Anti Gratifikasi Dalam SPMB

Bahkan, setelah terjadi lonjakan banjir beberapa waktu lalu, jumlah luasan sawah yang terancam puso semakin banyak.

“Dua minggu lalu masih 1.900 hektar, kemudian selang beberapa hari menjadi 2.250 hektar. Baru pada Rabu lalu sudah 3.555 hektar,” papar Diyar, Sabtu (23/3/2024).

pihaknya turut mengupayakan dengan mengajukan bantuan bibit pengganti. Ketika sawah yang mengalami gagal panen sudah terdata valid, akan diajukan bantuan bibit nasional ke APBN.

Diyar menerangkan, setiap hektar sawah yang puso akan memperoleh 25 kilogram bibit pengganti.

Saat ini, hampir semua areal persawahan di Kabupaten Jepara terendam banjir akibat cuaca ekstrem beberapa waktu yang lalu.

Ia menambahkan, wilayah di Jepara yang paling banyak terendam banjir adalah Kecamatan Welahan dan Nalumsari. Sedangkan wilayah dengan persentase paling tinggi di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan.

Baca Juga  Walikota Solo Ajak Warga Solo Hindari Kantong Plastik

Sementara untuk wilayah kecamatan Pakis Aji, Kembang, Keling, dan Batealit menurut Diyar terbilang aman.

“Di Welahan, hampir semua desa yang terkena banjir, sawahnya terendam, kalau di Nalumsari dua sampai desa,” urainya. (NIF)

Back to top button