NasionalJateng

Dongkrak Produksi Padi di Jateng, Jokowi Bantu 4.300 Unit Pompa Air

inilahjateng.com (Ungaran) – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menginginkan petani di Jawa Tengah (Jateng) mampu memproduksi hasil panen padi meningkat tajam.

Hal itu, dikatakan Jokowi seusai meninjau bantuan pompa air kepada petani di Dusun Bejirejo, Desa Kali Beji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Rabu (19/6/2024).

Jokowi mengatakan, untuk mencapai target hasil panen pemerintah telah menyerahkan bantuan sebanyak 4.300 unit pompa air ke seluruh daerah di Provinsi Jawa Tengah.

“Khusus Jawa Tengah dari 4.300 pompa air yang ada kami harapkan produktivitas hasil panen diangka 1,3 juta ton dari semula sekira 8,9 ton per tahun,” terangnya kepada media di lokasi Dusun Bejirejo, Desa Kali Beji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Rabu (19/6/2024).

Baca Juga  Tim PkM USM Beri Pelatihan Literasi Keuangan ke UMKM Wonodri

Ia menerangkan, bantuan pompa air bertujuan meningkatkan produksi padi. Karena, setiap satu unit pompa air diklaim mampu mengairi sekira 77 hektare lahan sawah.

Jokowi memaparkan, gerakan pompanisasi tidak lain bagian dari cara menjaga stok pangan agar tetap aman.

Setiap pompa yang diberikan kepada petani kata dia, memiliki kapasitas daya mulai 8 PK sampai 10 PK.

“Mudah-mudahan nanti, hasilnya bagus. Karena, hampir semua negara hari ini harga-harga turun baik karena El-Nino maupun lainnya. Tapi, soal pengairan persawahan ini hal simpel tapi berdampak,” katanya.

Selain bantuan pompa air kepada petani di Jateng, Presiden Jokowi melalui Kementerian Pertanian (Kementan) turut membantu cultivator 19 unit, pompa air 33 unit, hand sprayer 42 unit, traktor roda empat 1 unit dan traktor roda dua 31 unit sepanjang 2019-2023.

Baca Juga  Pascasarjana USM Lepas 59 Lulusan, Ini Pesan Prof Kesi

Pada kunjungan ke Provinsi Jawa Tengah, turut mendampingi Presiden Jokowi antara lain Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Seorang petani di Desa Kalibeji, Syahrun (72) merasa senang mendapatkan bantuan pompanisasi. Sebab dengan adanya pompa itu persawahan bisa teraliri dengan merata.

“Sebelum ada pompa ada (sawah) yang kurang air terutama pada saat musim kemarau. Kurang lebih ada 15 hektar yang kekurangan air saat musim kemarau,” ucapnya.

Dikatakan, hasil panen saat panen ke dua atau musim kemarau ada penurunan lima hingga tiga ton.

Bantuan pompa ini dirasakan sangat membantu dan bisa mengaliri 77 hektare lahan persawahan di Desa Kalibeji.

Baca Juga  Pemilihan Pengurus Kwan Sing Bio Tuai Penolakan

“Kalau ada pompa ini mestinya hasilnya panen bisa lebih bagus dan panen meningkat dari 8 ton satu tahun, menjadi lebih banyak lagi paling tidak ya 10 ton,” jelasnya. (RIS)

Back to top button