Jateng

Dosen Diduga Cabul, Ratusan Mahasiswa UIN Salatiga Geruduk Rektorat

inilahjateng.com (Salatiga) – Ratusan mahasiswa UIN Salatiga yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi demonstrasi. Mereka menuntut oknum dosen berinisial W yang diduga melakukan tindakan cabul kepada mahasiswi untuk ditindak.

Koordinator aksi, Fakhrurozi mengatakan aksi yang dilakukan bersama mahasiswa lain untuk langkah preventif atas adanya dugaan perilaku pelecehan seksual oleh oknum dosen.

“Kami para mahasiswa menuntut kampus memerangi praktik kekerasan seksual. Sehingga para mahasiswa saat menjalani perkuliahan merasa aman,” terangnya kepada inilahjateng.com, di sela-sela aksi di UIN Salatiga, Kamis (21/9/2023).

Dia menerangkan, adanya informasi yang beredar salah seorang mahasiswi menjadi korban kekerasan seksual dinilai membuat kondisi pergaulan mahasiswa kurang kondusif dan merasa nyaman.

Baca Juga  Orma FTIK USM Sukses Gelar Awarding Dekan Cup 2025

Sebelum orasi terbuka menyampaikan tuntutan aksi mahasiswa diawali dengan doa dan membaca shalawat. Sebagian mereka membawa poster yang bernada protes seperti tulisan “perempuan bukan properti”, “usut tuntas kekerasan seksual”, “dosen itu mendidik bukan membidik”.

Rektor UIN Salatiga Zakiyuddin mengaku memiliki komitmen sama dengan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa. Sejak 2021, kata dia, civitas akademika telah mengeluarkan peraturan pencegahan kekerasan seksual di kampus.

“Untuk sanksi oknum dosen, akan kami lihat sejauh mana pelanggarannya. Kami juga tidak berdiri sendiri melainkan melibatkan inspektorat,” katanya.

Sejauh ini, kata dia, terduga pelaku kekerasan seksual masih aktif mengajar di kampus. Hanya saja, soal kasus yang beredar dikenakan asas praduga tak bersalah. Karena, lanjutnya, rektorat tidak ingin terjebak pada laporan satu pihak.

Baca Juga  RS Bhayangkara Solo Buka Layanan BPJS, Pasien Bisa Naik Kelas Tanpa Tambahan Biaya

Zakiyuddin menegaskan, telah membentuk tim investigasi atas dugaan kasus kekerasan seksual di UIN Salatiga. Sejauh ini, adanya kasus ini sudah dilakukan sejumlah klarifikasi.

“Untuk tim investigasi ini akan bekerja satu bulan ke depan mulai hari ini. Saya harap, hasilnya bisa disampaikan sebelum satu bulan. Tim itu, agar semua lebih terang benderang,” ujarnya.

Pihaknya mengaku, untuk saat ini, dari yang diketahui ada satu orang korban. Oleh karena, dibentuk tim investigasi bertujuan mengungkap peristiwa secara detail. (RIS)

 

Back to top button