DP3A Kota Semarang Libatkan Semua Elemen Turunkan Kasus Kekerasan

inilahjateng.com (Semarang) – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang menggelar Focus Group Discussion (FGD) Refleksi Gerakan Perempuan Menuju Indonesia Berkelanjutan di Gedung Juang 45 Semarang, Jumat (13/12/2024).
Dalam diskusi tersebut membahas tentang bagaimana semua pihak bisa ikut bergerak bersama untuk meminimalisir bahkan mencegah adanya kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Semarang.
Plt Kepala DP3A Kota Semarang, Noegroho Edy Rijanto mengatakan pihaknya melibatkan semua elemen masyarakat bahkan bukan hanya perempuan saja tapi juga laki-laki yang tergabung dalam Garpu Perak(Gerakan Pria Peduli Perempuan dan Anak) untuk mencegah kasus kekerasan.
“Kasus yang terjadi kadang di luar ekspektasi kita dan rata-rata orang yang pinggiran sulit dipantau,” kata Noegroho, Jumat (14/12/2024).
Diakuinya, kasus kekerasan kadang terjadi karena kurang peka dan kurang rasa kepedulian lingkungan sekitar terhadap sesama.
“Kita masuk sampai LPMK hingga RW tapi mereka masih banyak yang tidak melaporkan ketika ada kasus kekerasan bahkan tidak diketahui warga,” bebernya.
Ia mengatakan pada tahun 2024 ini sudah ada 261 kasus kekerasan dan kasus tertinggi adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Semua kasus itu sudah ditangani. Penanganan kita upayakan dengan mediasi tujuannya jangan sampai kasus itu bisa terulang karena rumah tangga kalau pisah kan kasihan anaknya. Rata-rata berakhir dengan mediasi yang baik,” terangnya.
Sehingga diharapkan semua pihak termasuk lingkungan terdekat bisa ikut memantau jika terjadi kasus kekerasan untuk bisa melaporkan, agar kasus kekerasan dengan korban perempuan dan anak tidak terus bertambah. (LDY)