DP3A Minta Media Ikut Berperan Cegah Kekerasan

inilahjateng.com (Semarang) – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang meminta para jurnalis di Kota Semarang ikut berperan aktif dalam mengurangi dan mencegah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang kian marak terjadi.
Plt Kepala DP3A Kota Semarang, Noegroho Eddy Rijanto mengatakan, program utama di DP3A adalah pencegahan terhadap kekerasan pada perempuan dan anak.
Bahkan saat ini kasus kekerasan tersebut semakin meningkat.
Sehingga, pihaknya meminta kepada para jurnalis diberbagai media untuk ikut berperan dalam mencegah kasus kekerasan dengan melalui pemberitaan sebagai media informasi dan melaporkan jika ada kasus kekerasan yang dijumpai.
“Kasusnya makin meningkat, hampir 200 laporan yang masuk. Kami tidak bisa menyelesaikan sendiri, butuh peran serta masyarakat salah satunya media. Media bisa melaporkan dan menginformasikan jika ada kasus kekerasan,” kata Eddy, Selasa (30/7/2024).
Eddy berharap pihaknya bisa bekerjasama dengan para pewarta agar bisa berkoordinasi dan berkolaborasi dalam pemberitaan kasus kekerasan di Semarang.
“Tahun kemarin itu justru sampai 227 kasus. Sekarang hampir 200 tapi kan masih satu semester. Kami butuh pemberitaan untuk pencegahan ke masyarakat,” terangnya.
Eddy mengatakan kasus paling banyak terjadi di Semarang adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sementara kasus pelecehan seksual sekitar 76 kasus.
Semua laporan yang masuk 100 persen ditangani oleh DP3A.
Pihaknya melakukan pendampingan di Kelurahan melalui jaringan perlindungan perempuan dan anak (JPPA), PPT di Kecamatan, hingga melalui gerakan pria peduli perempuan dan anak (Garpu Perak).
“Hingga saat ini yang tertangani sudah 90 persen lebih. Kasus KDRT biasnya pemicunya masalah ekonomi, sehingga perempuan Haris bisa berkarya untuk menumbuhkan ketahanan keluarga,” pungkasnya. (LDY)