News

DPR Dukung Pengetatan Visa Ilegal, demi Keselamatan dan Kenyamanan Ibadah Haji


Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi mendukung kebijakan Arab Saudi dalam memperketat pemeriksaan para calon jemaah haji, usai tertangkapnya puluhan WNI yang memakai visa ilegal.

“Pada prinsipnya, haji dengan visa furoda merupakan jalur resmi pelaksanaan ibadah haji. Hanya saja, berkaitan dengan banyaknya masalah yang terjadi pada haji tahun ini, khususnya penggunaan visa ziarah, maka pemeriksaan ketat menjadi solusi untuk keselamatan jemaah haji,” ujar Ashabul kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (9/6/2024).

Sehingga dirinya tak ingin mempermasalahkan tindakan yang dilakukan oleh para petugas haji. “(Itu) bukanlah sesuatu yang harus dipersoalkan. Bahkan saya mengimbau agar penegakan aturan secara ketat, mesti dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan jemaah,” kata dia.

Baca Juga  DPR Tegaskan Penerima Bansos Hanya yang Tercatat di DTKS

Ia mengatakan, tentu panitia haji Indonesia maupun panitia haji Kerajaan Saudi Arabia, perlu menegakkan aturan, agar tak ada peristiwa yang tidak mengenakkan terjadi. Di mana, banyak kasus penggunaan visa ziarah untuk berhaji.

“Oleh karena itu, pemeriksaan ketat yang dilakukan merupakan bentuk antisipasi terhadap jemaah haji ilegal sehingga terjadi perlindungan hukum kepada jemaah,” tuturnya.

Diketahui, otoritas keamanan Kerajaan Arab Saudi memeriksa ketat jemaah calon haji furoda asal Indonesia menyusul ditangkapnya 37 orang jemaah calon haji asal Makassar, Sulawesi Selatan, oleh aparat keamanan Saudi di Madinah karena menggunakan visa palsu untuk melaksanakan ibadah haji.

Pemeriksaan ketat tersebut dilakukan polisi Kerajaan Saudi di atas bus check point dari Jeddah menuju Mekah pada Sabtu (8/6/2024). Pemeriksaan dilakukan melalui cek secara elektronik.

Baca Juga  The Daddies On Fire! Tembus Final Australia Open 2024 Usai Gebuk Jagoan Taiwan

Sehari sebelumnya, Jumat (7/6/2024), aparat keamanan Kerajaan Saudi menahan seorang pegiat media sosial atau selebgram asal Indonesia karena diduga mempromosikan dan menjual visa haji ilegal.

“Yang bersangkutan sudah ditahan oleh petugas keamanan,” ujar Konsul Jenderal RI Jeddah, Yusron B. di Jeddah, Arab Saudi, Jumat.

Yusron menyebutkan terdapat jemaah calon haji yang diduga menjadi korban dari selebgram tersebut. Saat ini pihak KJRI tengah menelusuri keberadaan mereka di Mekah.

Dari hasil penyelidikan awal, jemaah yang menjadi korban hanya memiliki visa ziarah. Ia khawatir jemaah tersebut tersangkut kasus hukum karena menggunakan visa ziarah untuk berhaji.

Apalagi saat ini otoritas keamanan Kerajaan Saudi rutin menggelar razia-razia di sejumlah lokasi. Mereka yang ketahuan hendak berhaji tanpa tasreh resmi (visa haji), langsung diamankan.

Baca Juga  Jaga Perekonomian Nasional, Indonesia Utamakan Diplomasi Krisis Timur Tengah

Razia juga digelar di dunia maya. Akun-akun media sosial yang menjual visa haji tanpa antre juga menjadi sasaran. Pegiat media sosial atau siapapun yang ketahuan jualan paket haji tidak resmi, bakal langsung diamankan.

Back to top button