
inilahjateng.com (Semarang) – Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu Winarto mengajak masyarakat Kota Semarang menyambut Pilkada 2024 dengan rasa senang.
Terlebih pesta demokrasi lima tahunan ini akan berlangsung sebentar lagi yakni pada tanggal 27 November 2024.
“Kami berharap tidak ada tekanan, disambut dengan senang oleh semua masyarakat kota Semarang,” kata Liluk, sapaannya, usai acara Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang di Noormans Hotel, Rabu (29/5/2024).
Liluk mengimbau kepada semua elemen masyarakat untuk ikut menjaga situasi agar Pilwakot 2024 bisa berjalan dengan kondusif dan lancar.
“Mari kita jaga bersama kondusifitas agar tidak terjadi masalah dikemudian hari dan Pilwalkot berjalan baik,” tuturnya.
Pada era digitalisasi, Liluk menekankan kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh pada informasi yang belum tentu benar. Sehingga masyarakat harus pintar mencari tahu sumber informasi yang benar.
“Karena yang ada di medsos bisa menggiring opini publik, sehingga jangan mudah terprovokasi, sumber informasinya dicek dulu darimana, saya kira masyarakat sudah paham dan makin dewasa serta tahu lah cara menggunakannya,” paparnya.
Selain itu, saat ini masyarakat sudah bisa melihat semua lebih transparan semua proses tahapan yang ada.
“Bisa dibilang seperti melihat di dalam aquarium, jika melihat kecurangan dalam pelaksanaan Pilwakot bisa langsung sampaikan via DM, ke Bawaslu, maupun KPU. Saya melihat masyarakat cukup antusias untuk ikut serta menjaga kualitas pelaksanaan pesta demokrasi,” tuturnya.
Plt Kepala Badan Kesbangpol Kota Semarang, Yudi Hardianto Wibowo mengatakan, Pemkot Semarang ikut mendukung pelaksanaan Pilwalkot 2024.
Sinergitas ini bisa terlihat dari bergerak bersama dengan KPU dan Bawaslu serta instansi terkait, misalnya dalam penyiapan, Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) dengan baik.
Harapannya tidak terjadi lagi permasalahan terkait data penduduk, karena sudah melalui sesuai dengan ketentuan bersama KPU sehingga tidak ada lagi data pemilih di pesta demokrasi, dipakai untuk mencoblos dua kali dan digunakan untuk penggelembungan suara dan sebagainya,” kata Yudi.
Selain memberikan fasilitas untuk KPU, pihaknya mengajak masyarakat untuk menjaga kualitas pemilu di Kota Semarang. “Kami imbau masyarakat untuk tidak emosional dan semuanya bisa menyalurkan aspirasinya dengan saling menghargai atau menjaga toleransi,” jelasnya.
Sementara, Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan, bahwa indikator kualitas demokrasi di Kota Semarang salah satunya bisa dilihat dari partisipasi yang cukup tinggi dalam setiap perhelatan Pemilu.
Adapun tingkat partisipasi Pemilu kemarin capai angka 83 persen, sedangkan untuk partisipasi pemilih Pilwalkot tahun 2020 lalu diangka 68,62 persen, atau sekitar 800.005 pemilih yang datang ke TPS, sehingga ada kenaikan partisipasi dari masyarakat dalam ajang pilwakot sebelumnya.
“Untuk persiapan Pilwakot, baru-baru ini KPU melantik 531 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS), kemudian meluncurkan tagline maskot jingle yang digunakan lagu membersamai pelaksanaan Pilwalkot, serta juga bersamaan dengan gelaran Pilgub Jawa Tengah. Nanti akan ada Kotak Suara Pilgub, dan Kotak Suara Pilwakot di TPS,” jelas Nanda, sapaannya.
Nanda mengatakan pihaknya siap melaksanakan tahapan Pilwakot. Sebelumnya KPU juga telah melantik PPK dan saat ini sedang membentuk sekretariat yang terdiri dari ASN sebanyak 3 orang di tiap kelurahan.
“Hanya tinggal dalam waktu dekat akan ada pemuktahiran DPT, untuk penetapan jumlah TPS di Pilwalkot 27 November nanti,” pungkasnya. (LDY)