Jateng

DPRD Jateng Minta Masyarakat Pahami Soal Bencana

inilahjateng.com (Surakarta) – Selama cuaca ekstrim ini, bencana kerap terjadi di sejumlah wilayah Jateng, salah satunya di daerah Petubgkruyono Kabupaten Pekalongan. Untuk itu, masyarakat perlu menghadapinya dengan pola penanganan yang tepat.

Seperti disampaikan Anggota DPRD Provinsi Jateng Anton Lami Suhadi dalam acara ‘Aspirasi Jateng’ dengan tema ‘Cuaca Ekstrim Landa Jateng, Bagaimana Antisipasi Terjadinya Bencana?’ Acara itu merupakan salah satu acara dialog bersama DPRD Provinsi Jateng di Stasiun TV, Kota Surakarta, Selasa (18/2/2025).

Pada kesempatan itu, ia mengatakan bencana sangat sulit untuk diprediksi sehingga perlu upaya antisipasi, terutama di daerah rawan bencana.

Dalam hal ini, pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng perlu mempersiapkan upaya tersebut sekaligus merencanakan penganggaran yang memadai.

Baca Juga  Sekda Jateng Dorong Industri Kembangkan Obat Herbal

“Karena, dengan anggaran yang mencukupi, penanganan bencana dapat lebih optimal,” katanya, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi C DPRD Provinsi Jateng.

Ia juga menilai di daerah rawan bencana sangat sulit untuk mengajak/ memindahkan/ merelokasi masyarakat setempat ke tempat yang lebih aman.

Hal itu mengingat kekawatiran masyarakat atas lapangan kerja, sandang, pangan dan papan.

Sementara, Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jateng Bergas Catursasi Penanggungan mengakui bencana sangat sulit untuk dihindari.

Sehingga, masyarakat pun perlu siap untuk menghadapinya agar dapat meminimalisir tingkat korban.

“Selama ini kami sudah berupaya menciptakan masyarakat yang tangguh terhadap bencana. Dari situ, masyarakat sudah memahami dan teredukasi soal daerah rawan bencana,” kata Bergas.

Baca Juga  Wali Kota Semarang Tanda Tangani Perwal Dana Operasional RT Rp 25 Juta/Tahun

Harapannya, masyarakat lebih peduli terhadap lingkungannya agar dapat menghindari terjadinya bencana.

Selain itu, ia mengharapkan pihak swasta dapat menyalurkan anggaran corporate social responsibility (CSR) ke sejumlah daerah rawan bencana.

Senada, narasumber lainnya yakni Kepala Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana UNS Titis Srimuda Pitana mengaku sepakat dengan upaya antipasi terhadap bencana.

Saat ini, pihaknya sudah memiliki Tim Rescue guna membantu BPBD saat menangani terjadinya bencana.

“Kami juga melakukan sosialisasi ke beberapa sekolah mengenai penanganan bencana. Dan, respon dari anak sekolah sangat bagus,” kata Titis. (RED)

Back to top button