
inilahjateng.com (Semarang) – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang menurunkan 20 personil untuk membersihkan secara manual aliran anak sungai Tenggang yang ada di sepanjang Jalan Muktiharjo Raya.
Pembersihan aluran sungai dilakukan imbas dari banjir yang melanda kawasan tersebut krena hujan yang mengguyur pada Senin (27/11/2023) malam.
Hal ini juga menindaklanjuti perintah Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu usai meninjau lokasi banjir di Mangunharjo Lor pada Selasa (28/11/2023).
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan, 20 personil diturunkan untuk membersihkan aliran anak sungai Tenggang secara manual. Pasalnya, utnuk membersihkan wilayah tersebut tidak bisa menggunakan alat berat karena aluran sungai bersebelahan langsung dengan jalur kereta api yang terdapat kabel-kabel listrik dan sinyal untuk kereta api.
“Kalau yang disini memakai alat berat tidak memungkinkan karena dibawahnya ada kabel sinyal, kita pakai tenaga masyarakat juga untuk membantu membersihkan disini,” kata Suwarto, Rabu (29/11/2023).
Suwarto menjelaskan dalam menghadapi musim penghujan, DPU juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah banjir di titik-titik rawan. Misalnya, wilayah Jalan Kaligawe yang menjadi salah satu fokus kerja DPU dalam mengantisipasi banjir dengan melakukan pengerukan sungai kecil maupun selokan beberapa waktu lalu.
“Kemarin kita fokus di jalan Kaligawe terutama di tikungan Kaligawe, depan RSI sampai dikeruk sampai pompa Sringin. Kita sudah mulai dari ujung Kaligawe sampai bawah tol dengan tenaga kita,” ungkapnya.
Sementara untuk pompa-pompa yang rusak di sungai Sringin dan Sungai Tenggang, ia mengaku hal tersebut menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana. Ia menyebut di Sungai Tenggang sendiri sebenarnya ada enam pompa namun saat hujan deras melanda waktu itu, hanya tiga pompa yang beroperasi. Pemkot sendiri membantu dengan mengoperasikan dua pompa portabel sehingga ada lima pompa yang beroperasi.
“Yang di Sringin ada 5 tapi beroperasi 2 karena yang satu rusak dan kita bantu pompa di belakang RSI langsung dibuang ke laut,” jelasnya.
Suwarto mengakam, Pemkot sendiri saat ini sudh mengerahkan pompa-pompa portabel baik milik DPU dan BPBD. Meski sudah ditambah pompa portabel, namun jika curah hujan kembali tinggi dan terjadi air pasang maka sulit juga untuk menghindari banjir.
“Pompa portabel yang kita punya dari DPU dan BPBD lalu BBWS juga punya 3 dikerahkan semua kesana,” tandasnya. (LDY)