Dua Paslon Pilwalkot Semarang Harus Waspadai Swing Voters

inilahjateng.com (Semarang) – Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2024 akan mempertemukan dua pasangan calon (paslon).
Mereka adalah Agustina Wilujeng Pramestuti – Iswar Aminuddin yang diusung oleh PDI Perjuangan dengan nomor urut 01 dan pasangan Yoyok Sukawi – Joko Santoso dengan nomor urut 02 yang diusung 9 partai parlemen dan didukung 7 partai non parlemen.
Dalam masa kampanye yang dimulai 25 September hingga 23 November mendatang menjadi kesempatan kedua paslon memaparkan dan mengenalkan visi misi mereka kepada masyarakat yang masuk dalam daftar pemilih tetap.
Hingga saat ini banyak survei-survei yang menerangkan elektabilitas hingga kapabilitas kedua paslon.
Namun rupanya, meski dibeberapa survei ada paslon yang memiliki prosentase lebih unggul, tapi peluang swing voters harus tetap diwaspadai oleh para paslon.
Swing voters sendiri adalah pemilih yang dapat mengubah pilihan dalam memutuskan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota pada hari pencoblosan 27 November 2024 mendatang.
Pengamat politik asal Universitas Negeri Semarang (UNNES) Aris Munandar menekankan pentingnya memperhatikan swing voters.
Menurutnya, swing voters cenderung tidak terikat pada ideologi partai dan bisa dipengaruhi isu-isu terkini serta gagasan yang ditawarkan kedua paslon.
“Swing voters akan melihat bagaimana paslon berkampanye, gagasannya yang disampaikan, misalnya terkait cara mengatasi banjir dan rob, mengatasi kemacetan, isu-isu tenaga kerja, infrastruktur, transportasi, dan lain-lain,” kata Aris saat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di kawasan Kota Lama Semarang, Kamis (10/10/2024).
Selain itu, kata Aris, swing voters juga cenderung lebih aktif mencari informasi terkait program-program kedua pasangan calon.
Pilihan politik mereka cenderung berubah-ubah tergantung bagaimana kedua pasangan calon meyakinkan pemilih.
“Swing voters ini ada yang gampang dipengaruhi atau berpindah hati dan ada yang susah. Tergantung bagaimana paslon dan tim sukses menggiring mereka,” tuturnya.
Sementara tokoh milenial Muhammad Shabiq Kamalul Haq yang juga Ketua HIPMI Pesantren Jawa Tengah menyoroti fenomena menarik dalam Pilwakot Semarang.
Fenomena itu adalah terkait kebutuhan spiritual generasi muda yang tidak disentuh kedua paslon.
Menurutnya, baik Agustina-Iswar dan Yoyok-Joss masih berfokus pada kebutuhan fisik atau jasmani dan cenderung mengabaikan unsur rohani.
Pihaknya menyarankan kedua paslon untuk lebih menyinggung hal-hal yang berkaitan dengan rohani.
“Misalnya isu tentang pencemaran lingkungan ini kan sebenarnya berkaitan dengan rohani, bagaimana masyarakat bisa hidup aman dan tenang terbebas dari banjir. Bagaimana mereka mendapatkan kasih sayang merasa diperhatikan,” ujar Shabiq. (LDY)