Dukung Pendidikan Keagamaan, Wabup Sukirman Hadiri Muwada’ah Santri Nurul Huda An-Najah

inilahjateng.com (Kajen) – Wakil Bupati Pekalongan Sukirman menghadiri acara Tasyakuran Muwada’ah atau pelepasan santri yang digelar di halaman Pondok Pesantren Nurul Huda An-Najah, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, Rabu (30/4/2025) malam.
Acara penuh makna ini diisi dengan doa, harapan, serta komitmen bersama dalam mendukung pendidikan keagamaan di daerah.
Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara tersebut, sembari mendoakan agar ilmu yang diperoleh para santri dapat menjadi bekal hidup dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.
“Semoga ilmu yang didapat bisa menjadi bekal dalam mengembangkan diri serta berkontribusi untuk masyarakat,” tutur Sukirman.
Tak hanya itu, ia juga membawa kabar baik: Pemerintah Kabupaten Pekalongan secara resmi memberikan hibah tanah seluas 4.660 meter persegi kepada PCNU Kabupaten Pekalongan.
Hibah tersebut akan dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan di ITSNU (Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama).
“Semoga fasilitas pendidikan yang akan dibangun nantinya mampu mengangkat santri-santri Nurul Huda An-Najah dalam menjajaki bidang pendidikan yang lebih tinggi lagi,” ujarnya optimis.
Pengasuh Ponpes Nurul Huda An-Najah sekaligus Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, KH. Muslikh Khudlori, turut menyampaikan harapannya agar para santri lulusan pondok menjadi pribadi shaleh dan bermanfaat di segala aspek kehidupan.
“Kami mohon doanya, mudah-mudahan anak-anak kita menjadi putra putri yang shaleh shalihah, berguna bagi dunia dan akhirat,” ungkapnya.
Acara ini turut menghadirkan tokoh penting, KH. Moh. Yusuf Chudlori—Pengasuh Ponpes API Tegalrejo Magelang sekaligus Ketua DPW PKB Jawa Tengah—sebagai pembicara utama.
Kegiatan kian semarak dengan penampilan grup rebana Asyiqol Musthofa dan kehadiran berbagai tokoh politik daerah, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Abdul Munir dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Hj Sumarwati.
Muwada’ah ini bukan hanya penanda kelulusan, tetapi juga menjadi simbol harapan dan kelanjutan perjuangan santri dalam menempuh pendidikan dan kehidupan bermasyarakat.
Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk terus mendukung peran pesantren sebagai garda depan dalam membentuk generasi berkualitas dan berakhlak mulia. (RED)