Jateng

Efisiensi Anggaran, Begini Prosesi Dugderan di Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Prosesi Dugderan di Kota Semarang dalam rangka menyambut Bulan Ramadan tahun 2025 akan digelar sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menuturkan, adanya efisiensi anggaran yang tertuang dalam instruksi Presiden (Inpres) No 1 tahun 2025, cukup memengaruhi pelaksaan Dugderan yang sudah menjadi tradisi di Kota Semarang.

Sebagai bentuk kepatuhan namun tetap tidak meninggalkan budaya dan tradisi, lanjut Wing, Dugderan akan digelar berbeda dari sebelumnya.

“Karena ada efisiensi, biasanya Dugderan berlangsung dalam 2 sesi, ada Dugderan anak yang isinya arak-arakan anak SD, SMP dan Korsatpen di Simpang Lima tapi kali ini kita jadikan satu kegiatan,” kata Wing, Senin (17/2/2025).

Baca Juga  FOTO: Tradisi Gebyuran di Kampung Bustaman Semarang

Kirab untuk anak-anak nantinya akan dilakukan bersama dengan puncak kirab budaya Prosesi Dugderan dari Balai Kota Semarang.

“Karena Dugderan ini merupakan tradisi ikoniknya kota Semarang, sekaligus bertepatan dengan pelantikan kepala daerah baru,” ujarnya.

Wing mengatakan, sedianya prosesi Dugderan akan dilaksanakan pada 27 Februari 2025 atau H-2 Ramadan.

Namun karena Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih harus menjalani kegiatan pembekalan kepala daerah pada 21-28 Februari, maka proses Dugderan akan diundur pada 28 Februari 2025.

Jadwal tersebut merupakan hasil putusan dari rapat koordinasi dengan pihak terkait seperti dari Masjid Agung Semarang, Masjid Agung Jawa Tengah, termasuk dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga  Solar Tumpah di Jepara Akibatkan Pengendara Terluka

“Nah ini yang jadi kendala, karena Jumat (28/2/2025) yang merupakan hari pendek. Karena ada kegiatan Jumatan yang dilaksanakan oleh kaum muslim pria sehingga Dugderan ini durasi waktunya sangat ketat,” terangnya. (LDY)

Back to top button