
inilahjateng.com (Semarang) – Enam kelurahan di Kecamatan Tugu, Kota Semarang terdampak banjir akibat hujan deras yang melanda Kota Semarang Rabu (13/3/2024) kemarin.
Wilayah terdampak yang terparah adalah Mangkang Kulon, hingga merendam ratusan rumah warga, sekolah, masjid, hingga kantor pemerintahan.
Menurut informasi yang beredar, enam Kelurahan ini adalah Tugurejo, Karang Anyar, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Mangkang Kulon.
Khusus wilayah Mangkang Kulon, dan Mangunharjo, banjir terjadi karena jebolnya tanggul Sungai Plumbon. Di wilayah ini terdapat tiga titik di RT 1 RW 4. Total ada sekitar 1.600 warga yang terdampak.
Sementara di Mangkang Wetan, karena debit air Sungai Beringin yang meluap sehingga masuk ke perkampungan terutama di RW 2. Banjir juga merusak jembatan yang merupakan akses akses jalan warga satu-satunya di RW 7.
“Ada enam Kelurahan, terdampak paling parah adalah Mangkang Kulon dan Mangunharjo karena ada tanggul Sungai Plumbon yang jebol,” kata Camat Tugu, Abdul Haris Nur Hidayat saat ditemui, Kamis (14/3/2024).
Ketinggian air banjir sendiri bervariasi, antara 30 centimeter sampai 1 meter. SDN Mangkang Kulon 1 dan 2 terdampak banjir, sehingga siswa diliburkan. Selain itu kantor Kelurahan Mangkang Kulon juga terendam, pegawai kelurahan pun sibuk melakukan pembersihan ruangan dibantu petugas damkar.
“Pemkot juga mendistribusikan bantuan nasi bungkus, untuk korban banjir. Alhamdulillah tidak ada yang harus di evakuasi,” ujarnya.
Abdul Haris menejelaskan, tiga titik tanggul yang jebol di Sungai Beringin ini langsung diperbaiki sementara menggunakan trucuk bambu, apalagi diperkirakan curah hujan masih tinggi, dan untuk mengantisipasi banjir susulan.
“Ini langsung ditangani, nanti akan dibangun permanen oleh BBWS,” tambah dia.
Sementara untuk jembatan yang rusak RW 7 di Mangkang Wetan, saat ini telah dibangun jembatan sementara menggunakan bambu agar akses warga tidak terganggu. Di wilayah ini, diketahui ada belasan perahu nelayan yang hanyut dan mengalami kerusakan.
“Nanti akan dibangunkan Adi Karya, informasinya mau di survey dulu. Ini baru dibangun sementara oleh warga, kalau tidak kasihan bisa terisolir,” bebernya. (AHP)