inilahjateng.com (Sukoharjo) – Etik Suryani, bakal calon bupati Sukoharjo yang juga seorang petahana mengembalikan berkas formulir pendaftaran Pilkada 2024 ke DPC PDIP Sukoharjo, Senin (20/5/2024).
Dari pantauan dilokasi, kedatangan Etik ke Kantor DPC PDIP Sukoharjo diiringi tarian reog ponorogo.
Langkah nya pun semakin kuat lantaran juga didukung ratusan pendukungnya.
Tiba di Kantor DPC PDIP Sukoharjo, Etik disambut Ketua DPC PDIP Sukoharjo Wardoyo Wijaya dan seluruh pengurus DPC maupun ranting.
Berkas formulir pendaftaran langsung diserahkan Etik kepada pengurus DPC PDIP Sukoharjo.
“Saya ucapkan terima kasih, sejarah empat tahun lalu kita mulai dari sini, kita lanjutkan Ikhtiar demi Sukoharjo yang makmur, Sukoharjo yang hebat,” ucap Etik disambut meriah oleh para pendukung.
Etik menyampaikan akan terus bersama rakyat untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Sukoharjo.
Dalam kesempatan itu ia juga meminta doa restu agar selalu diberi kekuatan dan kemampuan untuk membangun Kabupaten Sukoharjo periode kedua.
“Bismillahirrahmanirrahim, atas ridho Allah SWT kita awali perjuangan periode kedua ini demi Sukoharjo yang makmur Sukoharjo yang hebat,” ungkap Etik.
Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Sukoharjo, Nurjayanto mengatakan, regulasi SK yang digunakan yakni SK DPP 024 2017.
Dimana batas pengembalian berkas formulir pendaftaran untuk Pilkada 2024 yaitu tanggal 21 Mei 2024.
“Ketika nanti calon bupati wakil bupati minimal dua orang maka tidak diperpanjang masa pendaftaran,” kata Nurjayanto.
Sementara hingga per hari ini, Senin (20/5/2024) baru ada dua calon bakal bupati yang mengembalikan berkas formulir pendaftaran.
Dimana bakal calon bupati Agus Santosa mengembalikan pukul 08.30 WIB dan pada siang harinya disusul oleh Etik Suryani.
Sementara, bakal calon bupati Sukoharjo Danur Sri Wardana belum ada tanda-tanda mengembalian berkas formulir.
Sedangkan ada dua tokoh eksternal PDIP Sukoharjo yang telah mengambil formulir bakal calon wakil bupati (cawabup) dalam Pilkada Sukoharjo 2024.
Keduanya adalah Kepala Desa Karangasem, Bambang Minarno dan figur dari Jakarta, Ali Nugroho. (DSV)
