inilahjateng.com (Semarang) – Ratusan Warga menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya siswa SMKN 4 Semarang di depan gerbang sekolah SMKN 4 Semarang, Kawasan Mugas Semarang, Jumat (29/11/2024). Ratusan orang yang terdiri dari mahasiswa, siswa rekan korban dan aktivis, menyalakan lilin dengan menyuarakan keadilan atas meninggalnya Gamma.***
Mereka menginginkan keadilan bagi korban dengan melakukan aksi ini untuk mengawal penanganan kasus yang menewaskan Gamma hingga selesai.Mereka mengecam tindakan polisi yang kejam telah menembak hingga mengakibatkan murid SMKN 4 Semarang tewas, Warga berharap segera dilakukan pengusutan secara serius.Dalam aksi ini, juga dilakukan berdoa untuk ketenangan almarhum dan sejumlah peserta aksi duduk bersimpuh melakukan doa secara khusuk.Aksi yang dilakukan ratusan orang ini sebagai bentuk protes atas tindakan diluar ketentuan hukum dan proses penegakan hukumnya seadil-adilnya GRO merupakan siswa kelas IX Teknik Mesin di SMK Negeri 4 Semarang. Kejadian ini sempat viral di media sosial dari unggahan akun @KyaiMbeler yang menyebutkan korban meninggal dunia pada Minggu, 24 November 2024 pukul 01.58 WIB karena ditembak polisi.Peserta aksi merenungkan diri dan mengingat almarhum Gamma dengan membawa lilin. Acara ini di isi dengan orasi dan berdoa untuk almarhum.Peserta aksi menyalakan lilin untuk mengenang korban. Gamma sempat dirawat beberapa jam di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang, namun nyawanya tidak terselamatkan. Korban penembakan di Semarang itu kemudian dimakamkan pada minggu sore di Sragen, Jawa Tengah..Aksi ini sebagai rasa keprihatinan atas meninggalnya Gamma. Polisi menahan yang melakukan penembakan dan memeriksa 12 orang saksi yang sebagian besar masih remaja. Satu di antaranya ditetapkan menjadi tersangka tawuran, yaitu MPL (20). Sedangkan tiga lagi, DP (15), AND (15), dan HRA (15) ditetapkan sebagai anak yang berhadapan dengan hukum.
Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.