inilahjateng.com (Semarang) – Elemen massa dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Tengah melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Jawa tengah, Kawasan Pahlawan Semarang, Kamis (6/6/2024). Mereka menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), Ratusan buruh ini menilai kebijakan Tapera sangatlah memberatkan, karena upah buruh di Jateng masih rendah***
Ketua FSPMI Jateng Aulia Hakim mengatakan program Tapera yang digulirkan melalui PP Nomor 21 Tahun 2024, menjadi bukti bahwa pemerintah melepas tanggung jawab dan tidak mampu dalam menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat.FSPMI Jateng menyerukan agar program Tapera dicabut dan tidak perlu direalisasikan, karena membebani biaya hidup buruh dengan daya beli buruh sudah turun 30 persen dan upah minimun sangat rendah akibat UU Cipta Kerja.Massa buruh tiba di sekitar Kawasan Pahlawan Semarang, sekitar pukul 15.00 WIB. Kedatangan massa aksi ini disambut barisan polisi yang berjaga di depan Kantor Gubernur Jateng.Sejumlah Buruh menganggap Tapera ini berbeda dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan yang termasuk jaminan sosial. Kebijakan ini hanya akal-akalan pemerintah. Apalagi pihaknya dari kalangan buruh tidak dilibatkan secara langsung dalam proses pengawasan.
Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.