inilahjateng.com (Semarang)- Kepala Dinas Pendidikan Semarang Dr. Bambang Pramusinto, SH, S.IP, M.Si memotong nasi tumpeng didampingi oleh Pejabat jajaran Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Kepala Sekolah SMP Negeri 32 Semarang Dra. Anny Winarsih, M.Pd rangka merayakan Dies Natalis ke-36 SMP Negeri 32 Semarang di Jalan Ki Mangun Sarkoro Semarang, Selasa (20/2/2024). Acara ini menjadi wadah bagi siswa, guru, dan masyarakat sekitar untuk memperkenalkan, mengapresiasi, serta memperkaya pemahaman akan kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai budaya dan tradisi.***
Kepala Dinas Pendidikan Semarang Dr. Bambang Pramusinto, SH, S.IP, M.Si memukul gong saat akan membuka acara Dies Natalis ke-36, Kadiknas mengapresiasi acara tersebut dengan mengusung tema “EXPO P5 Kearifan Lokal”.Kepala Dinas Pendidikan Semarang Dr. Bambang Pramusinto, SH, S.IP, M.Si menanam pohon sebagai simbolis gerakan mendukung pelestarian alam.Kepala Dinas Pendidikan Semarang Dr. Bambang Pramusinto, SH, S.IP, M.Si didampingi oleh Pejabat jajaran Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Kepala Sekolah SMP Negeri 32 Semarang Dra. Anny Winarsih, M.Pd melihat pentas seni sebagai kegiatan interaktif yang menyoroti beragam aspek kearifan lokal, mulai dari tradisi adat, seni, budaya, hingga inovasi lokal yang memperkaya identitas sekolah.Kepala Dinas Pendidikan Semarang Dr. Bambang Pramusinto, SH, S.IP, M.Si meninjau stan yang dijaga oleh Siswi Sekolah SMP Negeri 32 Semarang, Para pengunjung diajak untuk merasakan langsung keindahan dan keunikan setiap elemen kearifan lokal yang dipamerkan.Kehadiran Bapak Kadinas Dr. Bambang Pramusinto, SH, S.IP, M.Si sebagai tamu kehormatan dalam acara ini juga menjadi penghargaan tersendiri danmenandakan dukungan penuh dari pihak pemerintahan dalam upaya pelestarian budaya dan pembangunan pendidikan merdeka belajar melalui progam P5 di wilayah Semarang.Kepala Sekolah SMP Negeri 32 Semarang Dra. Anny Winarsih, M.Pd bersama Sejumlah Guru dan Staff melakukan foto bersama dengan harapan bahwa acara ini tidak hanya menjadi momen penyelenggaraan, namun juga menjadi tonggak awal bagi upaya bersama dalam melestarikan, mengembangkan, dan menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan masyarakat Semarang.
