NasionalJatengFoto

FOTO: Kirab Perayaan Dewa Obat di Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah warga etnis Tionghoa memikul tandu arca dewa atau Kio yang berisi Kiem Sin saat mengikuti kirab perayaan kedatangan arca dewa tersebut di Kawasan Pecinan Semarang, Minggu (9/6/2024). Prosesi kirab dengan mengelilingi Pantai Marina lalu dilanjutkan ke sejumlah klenteng di kawasan pecinan Semarang itu menjadi peringatan ke-164 tahun kedatangan arca Dewa Pengobatan tersebut dari Tiongkok yang pada tahun 164 tahun silam, dipercaya dapat menghilangkan wabah penyakit yang terjadi di Kota Semarang.***

Perayaan ini dimulai dengan arak-arakan dari Klenteng Tay Kak Sie menuju Pantai Marina Semarang pada pagi hari, yang menyimbolkan menyambut kedatangan Kimsin Dewa Obat dari negeri Tiongkok, kemudian pada siang hari dibawa berkeliling di setiap klenteng di kawasan Pecinan Semarang.
Saat ini, kirab Poo Seng Tay Tee tidak hanya menjadi ritual yang diikuti oleh masyarakat Tionghoa, namun sudah menjadi parade budaya untuk menarik wisatawan.
Arak-arakan diakhiri di titik awal pemberangkatan, yakni di Klenteng Tay Kak Sie pada sore hari. Kirab budaya Kimsin Poo Seng Tay Tee pada tahun 2024 ini, menandai ke-164 yang digelar Kelenteng Tay Kak Sie Semarang.
Kirab tersebut berawal dari adanya pagebluk atau wabah penyakit di Kota Semarang pada tahun 1853 atau 164 tahun lalu. Menghadapi wabah ini, warga Tionghoa di Semarang lalu melakukan beragam upaya untuk mengatasinya.
Kirab budaya ini digelar untuk memperingati kedatangan dewa obat tersebut. Saat ini, kirab Poo Seng Tay Tee tidak hanya menjadi ritual yang diikuti oleh masyarakat Tionghoa. Acara ini menjadi simbol perwujudan sikap toleransi, saling mendukung antar agama dan golongan yang sudah menjadi karakteristik masyarakat Kota Semarang.
Setidaknya ada 5 barongsai yang ikut kirab. Selain itu ada juga patung dewa-dewa yang ikut dibawa. Kirab berjalan sekitar satu jam. Mereka tiba di Kelenteng Tay Kek Sie Semarang pada pukul 16.30 WIB. Di sana, Warga juga sudah berkerumun di depan klenteng.
Sejumlah warga etnis Tionghoa berkostum Bhe Kun (pengawal kuda) saat mengikuti kirab perayaan kedatangan arca Kong Co Poo Seng Tay Tee (Dewa Pengobatan).

 

Baca Juga  Dishub Sebut Masih Banyak Jukir Tak Gunakan Parkir Elektronik

 

 

Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.

Back to top button