inilahjateng.com (Temanggung)- Ribuan Warga hadir saat acara gunungan Grebeg Maulid Kirab 1.000 Tumpeng di Kawasan Kaloran Temanggung, Kamis (5/10). Kirab tersebut diadakan dalam rangka memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diikuti ribuan peserta lintas agama sebagai wujud syiar Ukhuwah Wathaniyah yaitu persaudaraan antar seluruh masyarakat yang berbeda agama, suku, bahasa dan budaya.
Grebeg maulid Masjid Gede Kaloran 1445 / 2023 adalah sebuah tradisi masyarakat islam Kaloran yang diadakan setiap bulan maulid Menurut kalender Hijriyah.
Menurut Ahmad Syarif Yahya selaku panitia, acara grebeg maulid ini dimaksudkan untuk membangkitkan kembali tradisi Jawa dalam menyambut Maulid, yang selama ini semakin meredup bahkan hampir hilang.***
Acara grebeg maulid kali ini merupakan acara yang terbesar setelah kurun waktu sepuluh tahun terakhir.Dusun Kauman Kaloran dengan Masjid Gedenya dan Ponpes Ridho Allah yang didirikan KH. Muhammad Wasil pada tahun 1960-an, sebagai pusat dakwah Islam di Kecamatan Kaloran dan Islam sebagai mayoritas harus bisa mengayomi dan menjaga toleransi.Masyarakat Jawa memiliki cara tersendiri dalam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu berbagi kebahagiaan dengan sedekahan dalam bentuk kenduri dan tumpengan yang akh ir-akhir ini sudah mulai ditinggalkan, terutama oleh generasi mudanya.Grebeg ini juga untuk Mempererat ukhuwah watoniyah atau toleransi dan ukhuwah Islamiyah, mengingat masyarakat kecamatan Kaloran plural dengan berbagai agama (Islam, Buddha, Kristen, Katolik, Sapto Darmo).Antusiasme masyarakat mengikuti acara ini sangat luar biasa,sebagai bukti antusias acara kali ini hampir seluruh desa di kecamatan Kaloran ikut menjadi peserta kirab tumpeng grebeg maulid masjid Gede Kaloran.Ada dua acara pada acara maulid ini, satu khusus umat Islam yg acaranya diadakan di Masjid Gede Kauman Kaloran dan yang kedua acara untuk umum kepada semua masyarakat termasuk non muslim dengan acara Grebeg dan Kirab Seribu Tumpeng.Menurut Juli Ristiana sebagai Camat Kaloran, Pemerintah kecamatan Kaloran sangat menyambut baik acara tradisi ini dan tentunya ikut merawatnya, supaya tradisi ini akan terus berjalan setiap tahun.Salah satu nasi tumpeng yang terbesar dibawa oleh sejumlah Warga saat acara Grebeg Maulid Kirab 1.000 Tumpeng, Setelah tiba di Lapangan Kauman Kaloran kemudian nasi tumpeng dimakan bersama-sama.