JatengRagamFoto

FOTO: Nyadran Rajaban Warga Banyumanik Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Ribuan orang yang tinggal di Wilayah Banyumanik Semarang, menggelar nyadran di makam Bangunharjo, Minggu  (26/1/2025). Kegiatan tersebut sekaligus memperingati Isra Mi’raj 2025 dan nguri-uri pepunden Banyumanik Nyai Jambul Waningsih.***

Setelah berdoa bersama, warga saling bertukar makanan yang dibawa. Ada yang menikmati makanan di makam. Ada pula yang membawa pulang.
Tokoh masyarakat Banyumanik, Muhammad Rusdi mengungkapkan, nyadran makam ini dilakukan setiap Minggu terakhir di bulan Rajab atau bertepatan Isra Mi’raj.
Makam Bangunharjo dulunya merupakan tanah bengkok kelurahan. Di tempat itu terdapat pepunden atau cikal bakal Kelurahan Banyumanik yang juga merupakan penduduk pertama di wilayah tersebut, yakni Nyai Jambul Waningsih.
Komplek makam tersebut kemudian dibangun kembali pada 2006 oleh pemangku wilayah, seperti RT, RW, kelurahan, dan kecamatan. Sehingga, kini makam tersebut menjadi tempat pemakaman bagi warga setempat.
Kegiatan nyadran di makam Bangunharjo merupakan kegiatan nguri-uri budaya, sehingga masyarakat antusias melestarikan budaya ini, apalagi nyadran ini termasuk nyadran terbanyak diikuti warga setempat.
Setelah bershalawat, warga bersama-sama membaca surat Yasin dan dzikir tahlil, serta doa yang dipimpin oleh tokoh agama setempat.
Uang hasil dari warga yang hadir tersebut kemudian dihitung sebagai perawatan makam kerabat atau leluhurnya yang disemayamkan di makam Bangunharjo. 
Diawali dengan pembacaan shalawat Nabi Muhammad. Warga berdiri dan kemudian memberikan sedekah untuk arwah jamak keluarganya. Sebelumnya, dilaksanakan pengajian dan khataman Al Qur’an pada Sabtu malam (25/1/2025).

 

Baca Juga  Wali Kota Ingin Setiap Kelurahan di Salatiga Miliki TPS3R

 

 

 

 

 

 

Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.

 

 

Back to top button