JatengNasionalGalleryOtotekno

FOTO: Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

inilahjateng.com (Semarang) – Warga sibuk melihat petunjuk saat akan melakukan pengisian listrik untuk mobilnya di Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), Kawasan Balai Kota Semarang, Selasa (5/11/2024). SPKLU berfungsi untuk mengisi daya baterai kendaraan listrik, seperti mobil atau motor. Untuk SPKLU di Balai Kota Semarang ini,  memiliki daya pengisian yang kuat dengan kapasitas 200 kVA sehingga bisa mengisi daya baterai kendaraan listrik hingga penuh hanya dalam 30 menit.***

Wisatawan memutari lapangan pancasila dengan sepeda listrik di Kawasan Simpanglima Semarang.  MIND ID bekerja sama dengan Citaglobal untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai. Pengembangan pabrik pembuatan sel baterai dan Battery Energy Storage System (BESS). Kerjasama ini diharapkan dapat saling melengkapi dan memberi nilai lebih untuk kesiapan Industri Baterai di Indonesia.
MIND ID (Mining Industry Indonesia) adalah BUMN yang mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik, termasuk dengan mendorong pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
MIND ID membentuk IBC (PLN, Pertamina, Mind ID) untuk mengembangkan industri baterai dalam negeri dan mendukung standarisasi SPKLU, SPBKLU, dan baterai untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kendaraan listrik.
MIND ID mendukung pelaksanaan hilirisasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia karena sangat baik bagi kedua belah karena memiliki rencana strategis dan fokus untuk mempercepat tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, sebagai bentuk mewujudkan ruang energi terbarukan yang rendah emisi.

 

Baca Juga  Hasto Jadi Tersangka, Ini Kata Ketua DPC PDIP Solo

 

 

 

Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.

Back to top button