NasionalJatengFoto

FOTO: Pesta Rakyat Nelayan Tambaklorok Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah nelayan beradu cepat mendayung perahu yang biasa digunakan untuk mencari ikan di Kawasan Tambaklorok Semarang, Sabtu (10/8/2024). Kegiatan yang digelar di kawasan tersebut, untuk memeriahkan peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI sekaligus menghidupkan pariwisata di wilayah itu.***

Lomba ini bertujuan untuk mengakrabkan antar kelompok supaya ke depannya dalam menangkap ikan saling berkoordinasi. Adapun pesertanya khusus nelayan binaan dari Kelompok Usaha Bersama. Masing-masing kelompok mendaftarkan satu tim yang terdiri dari enam orang. Kegiatan ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan setiap 17-an. Selain itu juga sebagai penyemangat nelayan di Kota Lumpia ini. Potensi wisata di kawasan Tambaklorok Semarang terus dikembangkan oleh Pertamina pada tahun 2023.
Lomba semacam ini membuat antar kelompok nelayan akrab. Ia menyebut persiapan lomba kali ini yakni fisik dan briefing agar kompak, dan guyub rukun. Pada ajang ini para peserta memperebutkan juara pertama dengan hadiah Rp 10 juta. 
Kegiatan ini untuk menumbuhkan kekompakan dan sportivitas para nelayan. Kegiatan tersebut diharapkan menjadi daya tarik wisatawan di kampung nelayan Tambaklorok Semarang.
Tujuan dari lomba dayung tidak hanya untuk mengukur kecepatan dan ketahanan para peserta, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial dan mempromosikan gaya hidup sehat.
Mengendalikan sampan tradisional bukanlah perkara mudah bagi mereka yang belum berpengalaman. Di atas permukaan air yang tenang, tantangan nyata terletak pada keseimbangan dan teknik mendayung yang tepat. 
Tim Camar memeriksa lintasan finis lomba mendayung perahu. Setiap gerakan dayung harus diatur dengan hati-hati, sebab sedikit saja kesalahan bisa membuat sampan oleng dan kehilangan arah. Bagi orang awam, mendayung sampan kerap kali berakhir dengan perjuangan melawan arus, bukannya melaju dengan mulus.
Mendayung perahu tradisional bukanlah perkara mudah, semangat kebersamaan yang terjalin antara peserta dan masyarakat membuat perlombaan ini terasa lebih meriah. Setiap peserta, baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru mencoba, menunjukkan antusiasme yang luar biasa.
Perlombaan ini bukan hanya soal siapa yang tercepat, tetapi juga tentang mempertahankan warisan budaya dan mempererat tali silaturahmi antar warga.
Dengan mengenal dan menguasai teknik mendayung, mereka diharapkan dapat merasakan langsung bagaimana nenek moyang mereka beradaptasi dengan alam, menggunakan kearifan lokal untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Generasi muda tidak hanya diajak untuk berpartisipasi, tetapi juga untuk belajar dan memahami bagaimana sampan digunakan sebagai alat transportasi tradisional di masa lalu. Selain sebagai ajang perlombaan dayung perahu pacu juga memiliki nilai edukatif yang penting.
Kemenangan ini tidak hanya memberikan kebanggaan bagi tim, tetapi juga memotivasi peserta lain untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka. Lomba dayung perahu ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan semangat kemerdekaan yang selalu berkobar dalam setiap hati rakyat Indonesia.
Ratusan warga melihat lomba mendayung perahu di Kawasan Tambaklorok Semarang. Kegiatan lomba adu cepat perahu dayung ini memiliki tujuan yang lebih dalam, yaitu memelihara dan menjaga tradisi masyarakat pesisir. 

 

Baca Juga  Anggaran UHC Ditambah, Dewan Minta Dinkes Tingkatkan Pelayanan

 

 

 

Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.

Back to top button