inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah Umat Budha membersihkan patung Buddha Amitabha usai mengikuti prosesi kebaktian ritual upacara pemandian Budha Rupang di Vihara Mahavira Graha Semarang, Senin (5/5/2025). Ritual pembersihan dan pemandian Budha Rupang yang dilakukan pemuka agama serta para jemaah kebaktian umat tersebut sebagai lambang membersihkan segala kekotoran batin dalam diri baik ucapan, perbuatan, maupun pikiran untuk menyambut Hari Raya Waisak 2569 BE.***
Umat Buddha membaca doa saat melakukan prosesi kebaktian dalam ritual upacara pemandian Budha Rupang.Prosesi tersebut dilakukan bersamaan dengan Yi Fo, yakni upacara pencurahan air wangi ke patung bayi Sidhartha Gautama.Prosesi dimulai dengan persembahyangan di vihara, setelah itu satu persatu umat Budha mencurahkan air wangi ke patung bayi Siddhartha Gautama.Umat Buddha di Kota Semarang melaksanakan pembersihan diri, bukan saja yang menempel di badan akan tetapi juga membersihkan hati.Upacara tersebut juga sebagai bentuk penghormatan kelahiran Siddhartha Gautama, sekaligus mengingatkan ajaran Buddha tentang pentingnya menjaga pikiran, ucapan, dan tindakan.Suhu Chuan Chi mengatakan, Yi Fo dilaksanakan setiap tanggal 8 bulan empat pada penanggalan lunar. Pada hari itu Tuan Sidhartha Gautama lahir, sehingga umat memperingatinya dengan Yi Fo, sekaligus untuk pembersihan diri.Suhu Chuan Chi bersama umat Buddha membersihkan Buddha Amitabha dan patung Dewi Kwan Im yang berada tak jauh dari tempat persembahyangan.
Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.