JatengRagamFoto

FOTO: Ritual Doa Jelang Tahun Baru Imlek

inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah Umat Konghungcu membakar kertas doa untuk melakukan tradisi upacara Siang Sin Giu Hok di Klenteng Siu Hok Bio, Kawasan Gang Baru Semarang, Kamis (23/01/2025). Ritual ini dilakukan sebagai proses mengantarkan dewa-dewi naik ke kahyangan untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.***

Tradisi ini diadakan setiap setahun sekali tiap tanggal 24 bulan 12 kongzili. Arti dari sembayang ini, yaitu mengantarkan dewa dewi naik sebagai bentuk menghormati dan memuja dewa pelindung dan keberuntungan.
Sejumlah Umat Konghungcu membakar kertas doa untuk melakukan tradisi upacara Siang Sin Giu Hok di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. Ritual tahunan itu dilaksanakan sebelum pembersihan rupang atau patung dewa-dewi. 
Naiknya dewa-dewi ini sebagai bentuk melaporkan tingkah laku manusia. Di setiap altar, dewa-dewi akan melihat perbuatan manusia di dunia ini dan akan melaporkan ke surga, ke Tuhan, tentang perbuatan kita.
Sejumlah Umat Konghungcu di Klenteng Tay Kak Sie Semarang membawa tampah berisikan kertas doa untuk dibakar.
Ritual Toa Pek Kong Nai di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. Mereka membakar kertas berisi doa-doa yang diletakkan di atas tampah. 
Gerakan ritmis mengayunkan tampah ke atas lalu ke bawah untuk mengantarkan dewa dan dewi ke khayangan.
Adapun tahapan ritual yang wajib dilakukan antara lain pembacaan mantra suci, dan prosesi pengantaran dewa dewi naik yang divisualisasikan dengan tampah yang diberi kertas emas dan bambu beruas.

Semua kertas yang dibakar dan digoyangkan sampai menjadi abu. dengan adanya tradisi ini, hal-hal yang belum tercapai di tahun sebelumnya, bisa terwujud dengan baik di tahun ini.

 

Baca Juga  Polemik Kades di Banjarnegara, Kuasa Hukum Siap Tempuh Jalur Hukum

 

 

 

 

Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.

Back to top button