inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah umat Buddha merayakan hari Tri Suci Waisak di Vihara Mahavira Graha, kawasan Marina Semarang, Senin (12/5/2025). Prosesi ini dimulai dengan penurunan relik. Kemudian dibawa ke altar bersama dengan sepuluh persembahan, seperti dupa, bunga, dan buah-buahan.***
Persembahan tari dari dua liong, kemudian dilanjutkan dengan puja yang dipimpin Samanera Suhu Chuan Chi dan Suhu Chuan Ling untuk menuju ke Altar pemujaan.Selain puja, ada penampilan empat barongsai merah, kuning, biru, dan oranye. Setelah itu, penyalaan pelita sebagai simbol cahaya kebijaksanaan yang disebarluaskan.Ritual Tri Suci Waisak diakhiri dengan Yi Fo atau pemandian rupang Siddharta Bodhisattva. Pemandian ini bermakna untuk membersihkan diri dari kekotoran batin, sehingga kita mendapat kebijaksanaan dalam kehidupan.Samanera Suhu Chuan Chi menjelaskan, Tri Suci Waisak merupakan peringatan tiga peristiwa penting dalam agama Buddha, yakni kelahiran Siddharta Bodhisattva, pencerahan, dan kewafatan BodhisattvaSeperti tahun lalu, perayaan Tri Suci Waisak terdapat penurunan relik Buddha dan para muridnya, sehingga umat bisa bersujud di hadapan Buddha. Ada pula pembacaan Sutra Intan atau Sutra Kebajikan.Suhu Chuan Chi juga memercikkan air keberkahan kepada umat. tema Waisak tahun ini, ’Meningkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia’. Umat Buddha menyalakan pelita sembari berdoa sebagai simbol membawa kebijaksanaan dan harapan.Umat Buddha berdoa khusyuk saat perayaan Tri Suci Waisak di Vihara Mahavira Graha Semarang. Suhu Chuan Chi, berpesan umat harus melatih diri supaya menjadi bijaksana dengan tujuan terwujudnya perdamaian dunia.Suhu umat Buddha memimpin prosesi ibadah kebaktian penurunan Relik Hyang Buddha dan Puja Relik di Vihara Mahavira Graha, Kawasan Marina Semarang,Prosesi ritual perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 yang diikuti 200-an umat Buddha di Vihara Mahavira Graha Semarang ini berlangsung secara khidmatVihara Mahavira Graha Semarang dalam menyambut Trisuci Waisak, mengajarkan umat Buddha untuk lebih melatih diri agar lebih bijaksana. Hal ini sesuai ajaran Buddha pada manusia di dunia ini.Sejumlah Umat Buddha melakukan kebaktian melafal vajrachedika prajnaparamita sutra, kemudian dilanjutkan dengan penyalaan pelita keselamatan Waisak dan juga upacara pemandian Buddha rupang.Ritual ini sudah menjadi tradisi spiritual yang diwariskan turun-temurun oleh umat Buddha saat perayaan perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 di Vihara Mahavira Graha Semarang.Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025, untuk umat Buddha berharap perdamaian masyarakat dunia dan Indonesia khususnya. Harapannya, dengan perdamaian, maka Indonesia makin makmur, sejahtera dan pastinya membawa semua kebaikan.
Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.