inilahjateng.com(Kabupaten Magelang) – Sebanyak 500 peserta Pabbajja Samanera (pelatihan sementara calon bhikku dengan menjalankan 75 ajaran Buddha) mengikuti prosesi Thudong( berjalan mencari pemahaman tentang ajaran agama Buddha). Prosesi Thudong tersebut dimulai dari Candi Ngawen ,Kecamatan Muntilan hingga Candi Borobudur, Rabu (27/12/2023). Di Candi Borobudur, para Samanera disambut oleh ratusan umat Buddha. Mereka menabur bunga sebagai bentuk penghormatan kepada anggota sangha. Sekaligus pertanda bahwa mereka telah melaksanakan dari lima ritual.***
Para peserta Pabbajja Samanera Sementara mengikuti prosesi thudong atau berjalan kaki dengan bermeditasi dari Candi Ngawen menuju Candi Borobudur.Upacara Thudong tersebut merupakan tradisi yang telah diwariskan oleh Sang Buddha dari zaman dulu sampai sekarang bagi umat Buddha di seluruh dunia. Candi Ngawen yang merupakan salah satu candi Buddha yang ada di Kabupaten Magelang sebagai dimulainya prosesi Thudong tersebut.Sekitar 50 Samanera yang berjalan kaki dari Candi Ngawen menuju Candi Mendut. Sesampainya di Candi Mendut, mereka berkumpul dengan para samanera lainnya. Lalu, melanjutkan perjalanan ke Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur.Prosesi Thudong ini merupakan merupakan rangkaian terakhir dari Pabbajja Samanera Sementara 2023 yang berlangsung sejak 16 Desember lalu. Sebelumnya, para peserta melakukan upacara cukur rambut, pradaksina, pentahbisan, pindapatta, hingga malam Sanghadana dan pelepasan lampionPada prosesi tersebut, mereka juga singgah sebentar di Candi Mendut dan Candi Pawon dan melaksanakan pradaksina (berjalan mengelilingi candi searah jarum jam). Prosesi Thudong tersebut dilakukan dengan berjalan kaki sejauh 13 kilometer dari Candi Ngawen ke Candi Borobudur, sembari bermeditasi dan merenungkan sifat-sifat luhur dari Sang Buddha Gautama.Prosesi berjalan kaki dari Candi Ngawen ini, baru pertama kali diselenggarakan. Karena Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) selaku penyelenggara mempromosikan Candi Ngawen untuk pariwisata.