inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah Penari berdiskusi untuk pentas saat uji kompetensi di Sanggar Sobokartti Semarang, Kawasan Dokter Cipto Semarang Minggu (30/6/2024). Perkembangan seni tari di Semarang luar biasa. Semakin banyak event yang melibatkan penari anak. Banyak pula bermunculan sanggar dan kampus yang membuka jurusan tari.***
Uji Kompetensi Siswa Tari Sobokartti 2024 yang digelar di sanggar tersebut di Kawasan Dokter Cipto Semarang, tidak sekadar ujian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mempelajari dan mempraktikkan tari-tarian, akan tetapi juga sekaligus untuk mengukur anak dalam mengendalikan emosinya.Pada uji kompetensi tersebut, ada tiga hal yang disorot, yakni wiraga atau yang berhubungan dengan penguasaan tari atau gerakan. Kemudian wirama, yakni ketepatan dengan irama dan wirasa, yakni berhubungan dengan rasa. Semua berkaitan dengan olah emosi penari. ‘Menari ada muatan karakter.Gerakan atau tarian bagus, irama juga tepat, tapi mimik tidak bagus atau pandangan kosong, ya jadinya tidak bagus, siswa tari mendapat empat sampai lima tarian. Setiap satu semester diuji oleh pengajar. Dan, pada akhir tahun mereka diminta memilih satu tarian yang paling dikuasai untuk diuji dengan mengenakan kostum komplit.Siswa bisa merasakan bagaimana kesulitan mengenakan kostum, menari, mempersembahkan ekspresi yang bagus, juga bagaimana menyesuikan gerak dan irama.Uji kompetensi tari ditujukan untuk mengetahui kemampuan anak dalam menyerap latihan tari selama ini, uji kompetensi siswa tari Sobokartti 2024 diikuti lebih dari 160 siswa dari lima kelas yang ada di sanggar tersebut. Ada 12 jenis tarian yang diuji dan dinilai oleh tim.Kegiatan yang juga dikemas dalam ‘Parade Seni 2024’ tersebut mengangkat tema ‘Rum Kuncaraning Bangsa Dumunung Haneng Luhuring Budaya’. Selain orang tua siswa tari, masyarakat umum juga memadati Sobokartti untuk menyaksikan pentas kesenian tersebut.
Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.