inilahjateng.com (Demak) – Warga bersama Abdi Dalem Kasepuhan Girikusumo mengirab sejumlah gunungan hasil bumi dalam prosesi Tradisi Kirab Grebeg Sura Girikusumo di Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak, Kamis (26/6/2025). Kegiatan tersebut merupakan tradisi tahunan yang dikenal sebagai ‘mapak warso’ atau menyambut datangnya 1 Muharram.***
Kirab budaya dimulai pukul 13.00 WIB, mengambil rute dari Masjid Ageng Girikusumo ‘Baitus Salam’, melewati Masjid Baitul Musthofa, dan berakhir di kompleks Makam Kasepuhan Girikusumo. Pasukan kesatria songo abdi dalem ahli waris Kasepuhan Girikusumo mengirab kotak berisi jubah pusaka leluhur, yang pernah digunakan dalam dakwah menyebarkan Islam di kawasan Jawa Tengah.Adapun gunungan yang berjumlah lima melambangkan rukun Islam dan sebagai simbol rasa syukur kepada Allah.Pasukan patangpuluh kendi Kasepuhan Girikusumo mengirab kendi berisi air dari sumur Girikusumo sebagai simbol berkah alam dalam prosesi tradisi kirab sura Girikusumo.Air yang sudah didoakan semalam oleh sesepuh dimasukkan ke dalam kendi kemudian dikirab agar berkahnya sampai ke masyarakat.Seluruh prosesi sarat filosofi Islam. Terdapat pasukan 40 yang ikut kirab yang merujuk pada angka simbolik dalam sejarah Islam, seperti shalat arbain dalam ibadah haji.Pasukan kirab dan doa dari para sesepuh mengiringi kirab pusaka dan gunungan tumpeng hasil bumi. Inilah cara warga Girikusumo memaknai datangnya bulan Sura. Bukan sekadar penanda tahun baru Hijriah, tapi juga momentum spiritual penuh makna.Dibelakang pasukan kesatria songo abdi dalem ahli waris Kasepuhan Girikusumo dan pasukan patangpuluh kendi, ada arak-arakan tumpeng dan gunungan hasil bumi, serta warga yang ikut andil pada prosesi tersebut.Tak hanya tokoh adat dan sesepuh, kalangan muda pun ambil bagian. Angkatan Muda Girikusumo (AMGI) tampak sigap mengawal prosesi itu. Tradisi ini bukan hanya milik masa lalu, tapi juga dititipkan kepada generasi masa depan.Kirab Grebeg Sura Kasepuhan Girikusumo bukan sekadar ritual budaya. Ia adalah nafas spiritual, simpul sejarah, dan cermin keberagamaan masyarakat yang masih memegang teguh akar tradisi.Ditengah arus modernisasi, suasana Kirab Grebeg Sura Kasepuhan Girikusumo tetap hidup. Sebagian warga percaya bahwa hasil bumi yang mereka bawa membawa keberkahan.Warga berebut isi gunungan yang menjulang di tengah arak-arakan, bagian ini adalah harapan warga, Agar tahun baru ini membawa keberkahan dan ketenteraman.
Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.