inilahjateng.com (Semarang) – Warga bergotong royong memasak daging kambing untuk dibagikan kepada para peziarah dalam acara Nyadran dan Haul Kyai Asy’ari serta Mbah Ngijo di kompleks Pemakaman Umum Sentono, Kelurahan Ngijo, Gunungpati, Semarang, Kamis (18/1/2024). Kyai Asy’ari adalah tokoh ulama yang mensyiarkan Islam ke masyarakat Ngijo sedangkan Mbah Ngijo adalah pendiri Kelurahan Ngijo.***
Sebelum memulai tradisi ini, sebagian warga memasak kambing dan ada Warga yang berziarah kubur di Makam Sentono. Bunga yang ditaburkan diatas makam, mereka membersihkannya dan berdoa bersama. Acara ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur warga atas limpahan rezeki yang diberikan Allah SWT. Satu keluarga biasanya membawa minimal enam bungkus nasi. Nasi bungkus tersebut, kemudian dikumpulkan dengan nasi bungkus lainnya untuk ditambahkan daging kambing yang sudah dimasak oleh panitia.Tradisi turun temurun ini dilakukan dengan menyembelih hingga 57 ekor kambing, memasak daging, dan dilanjutkan doa bersama serta ziarah ke petilasan tokoh ulama setempat KH Asyari serta makam keluarga.Daging kambing tersebut berasal dari warga. Sebagian Warga memang sengaja memberikan sedekah untuk memeriahkan acara.Memasak kambing ini terbilang singkat. Seluruh warga bergotong royong. Memanggunakan 17 tungku kayu bakar.Kegiatan nyadran ini untuk mempererat tali silaturrahmi antarwarga. Selain itu, mengingatkan dan mendoakan leluhur yang sudah mendahului di Makam Sentono. Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.