inilahjateng.com (Temanggung) – Ratusan Warga Desa Cepit Watugunung, Kabupaten Temanggung, Jumat, (26/1/2024),melakukan Sadranan Rejeban Plabengan dengan membawa tenongan menuju ke makam sesepuh desa yang berada di Lereng Gunung Sumbing.***
Warga desa melakukan doa bersama dan dilanjutkan dengan makan bersama.Mereka berangkat atau pulang dari Bukit Plabengan dengan barisan para warga desa yang memikul tenong.Tradisi Rejeban Plabengan ini untuk melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. Kegiatan ini sebagai ungkapan rasa syukur Warga Desa Pagergunung kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan banyak rezeki.Rangkaian acara dimulai dengan kirab yang dilaksanakan oleh warga desa dengan mengenakan pakaian adat setempat serta membawa hasil bumi dan nasi tumpeng menuju Punden Plabengan.Tradisi Sadranan bulan rajab Plabengan Temanggung menjadi salah satu daya tarik wisata di lereng Gunung Sumbing.Panorama di sekitar berupa ladang sayuran dengan latar belakang gunung sehingga acara ini menarik untuk dikunjungi, bukan hanya dari warga Temanggung saja, tetapi dari daerah lain, bahkan ada turis dari luar negeri.Tradisi ini diawali dengan kegiatan pengambilan air di wilayah Gunung Sumbing oleh tujuh orang utusan Dusun Cepit pada Kamis siang hari kemudian malamnya digelar tahlilan obor, dan shalawatan. Setelah Rejeban Plabengan selesai dilanjutkan pentas kesenian tardisional.Tradisi tahunan yang diselenggarakan setiap hari Jumat Wage pada bulan Rajab ini, warga membawa tenong berisi nasi tumpeng, pisang, ingkung ayam, dan lauk pauk lainnya.Rejeban Plabengan merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Cepit pada Bulan Rajab dalam kalender penanggalan Islam.