NasionalJatengFoto

FOTO: UNICEF Edukasi Pola Hidup Sehat di SDN Pekunden Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Tim ahli gizi dari UNICEF Indonesia bersama guru Sekolah Dasar Negeri Pekunden Semarang,  melakukan edukasi pola hidup sehat dengan berkegiatan berkebun sehat, Selasa (12/11/2024). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menghindari obesitas di kalangan pelajar.***

Kegiatan edukasi pola hidup sehat diikuti lebih dari 350 pelajar dari kelas I-VI. Diawali dengan senam bersama, kemudian siswa memainkan gamelan sebagai bagian pelestarian seni budaya Indonesia. Setelah itu, mereka sarapan bergizi bersama di halaman sekolah.
Makanan bergizi yang dibawa para pelajar merupakan bekal yang dibawa dari rumah. Muhammad Raffa Rajendra, siswa kelas II Banten mengungkapkan, dirinya membawa bekal berupa nasi, sop, ikan, dan buah-buahan.
Selain memantau pola hidup sehat pelajar, tim ahli gizi UNICEF juga melihat kantin sekolah. Para pelajar menyambut gembira kedatangan tim tersebut. Apalagi, mereka mengajak dialog dan berswafoto anak-anak sekolah.
Tim ahli gizi UNICEF Indonesia, David Colozza memaparkan, UNICEF Indonesia mendukung pemerintah untuk mencegah obesitas. Pihaknya melakukan berbagai kegiatan, seperti pendidikan gizi untuk anak usia SD, aktivitas fisik, dan perbaikan kesehatan gizi usia SD.
UNICEF mendukung pemerintah Indonesia untuk kesehatan anak-anak,’ saat melihat, bekal makan sehat yang dibawa pelajar sudah memenuhi gizi. ‘Pastinya semua tergantung keluarga, bisa disesuaikan.
Anak-anak yang berpotensi obesitas diintervensi ke puskesmas. Kepala SD Negeri Pekunden, Suhartini menjelaskan, ada delapan siswa di SD Negeri Pekunden yang mengalami obesitas. Data tersebut diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan tim dari Puskesmas Miroto.

 

Baca Juga  Momen Haru Tahanan Menikah di Polres Jepara

 

 

 

Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.

 

 

Back to top button