Front Aliansi Umat Islam Bersatu Kecam Anarko Sandera Polisi

inilahjateng.com (Semarang) – Ketua Presidium Front aliansi Umat Islam Bersatu Jawa Tengah dan DIY, Anang Imammudin, menegaskan tindakan menyandera aparat Polri saat bertugas adalah tindakan yang tidak patut dan berlebihan.Â
Anang yang juga merupakan mantan Presiden Mahasiswa BEM di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, menyayangkan aksi tersebut yang dinilai telah melampaui batas etika dalam menyampaikan aspirasi.
“Saya mengecam insiden itu, Setiap warga negara memang punya hak konstitusional untuk berdemonstrasi, tetapi adab dan hati nurani harus tetap dikedepankan,” ujarnya, Senin (5/5/2025).
Anang mengingatkan dirinya juga pernah menjadi aktivis mahasiswa yang vokal dan kritis, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai non-kekerasan dalam perjuangan. Ia menilai, aksi-aksi anarkis hanya akan mencederai semangat perjuangan buruh dan menodai makna peringatan Hari Buruh itu sendiri.
“Saya dulu juga sangat keras dan vokal, tapi tidak sampai pada hal-hal yang anarkis. Maka kami mengecam paham-paham Anarko atau Anarkis yang justru merusak citra pergerakan itu sendiri,” tegasnya.
Menanggapi insiden tersebut, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menyatakan tindakan pengamanan oleh aparat kepolisian dilakukan dengan sangat humanis, namun insiden penyanderaan anggota Polri tersebut sangat di sayangkan telah terjadi.
“Kami sangat menyayangkan adanya tindakan penyanderaa yang dilakukan oleh kelompok Anarko, Anggota kami hanya menjalankan tugas pengamanan agar unjuk rasa berjalan tertib dan aman. Polda Jateng menjunjung tinggi hak berekspresi, tetapi tidak mentolerir tindakan yang membahayakan keselamatan personel dan masyarakat,” tambahnya. (BDN)