Arena

Gagal Gelar di BATC 2024, Begini Penjelasan PBSI


Tim bulu tangkis Indonesia gagal mempertahankan gelar juara Badminton Asia Team Cup (BATC) 2024. Tim putra terhenti di perempat final, sementara tim putri hanya mampu sampai semifinal.

Kondisi ini semakin memperpanjang masa sulit bulu tangkis Indonesia setelah paceklik gelar sepanjang 2023, berlanjut hingga awal tahun ini.

Menyikapi hasil tersebut, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menyebut BATC 2024 menjadi ajang untuk mengasah kemampuan dan mental para atlet pelapis dan muda Indonesia.

“Bersyukur dengan diperkuat pemain pelapis dan muda, Indonesia menjadi semifinalis di beregu putri dan perempatfinalis di beregu putra BATC 2024,” kata Rionny dalam keterangannya, Minggu (18/2/2024).

Baca Juga  DPR-MPR-DPD Siapkan Berbagai Skenario Pelaksanaan Upacara 17 Agustus di IKN

“Ini kejuaraan yang penting untuk melatih mental pemain, terutama bagi pemain muda. Pemain belajar untuk tidak perlu takut sepanjang nyalinya bagus,” ujarnya menambahkan.

Hasil di BATC 2024 ini bisa menjadi gambaran untuk menghadapi perebutan Piala Thomas dan Uber yang akan bergulir di Chengdu, China, 28 April hingga 5 Mei.

Ia berharap, rasa percaya diri dan keberanian yang ada dalam diri setiap atlet muda yang mengikuti kejuaraan ini bisa terus dipupuk serta berjalan beriringan dengan disiplin dan latihan keras yang terus mereka jalani.

Jika melihat dari setiap tim, menurut Rionny, dua ganda putra Indonesia yaitu Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin mampu membuktikan diri mereka sebagai tumpuan tim saat menghadapi tim China di babak perempat final BATC 2024.

Baca Juga  Pesan ‘Berkelas’ Jay Idzes soal Blunder

“Secara umum saat di perempat final lawan China, sektor ganda putra begitu dominan. Setelah gagal sumbang poin saat lawan Korea, ganda putra bisa bangkit dan bisa menyumbangkan dua angka,” kata Rionny.

Sementara di sektor tunggal, Rionny menilai pemain Indonesia masih kalah jam terbang dan pengalaman dari para wakil China.“Meski kalah, mereka mendapat banyak pelajaran. Yang penting pemain juga bisa memberikan perlawanan ketat lawan China. Pemain muda seperti Alwi dan Saut harus lebih banyak belajar dan menimba pengalaman sebanyak mungkin di ajang beregu,” jelas dia.

Sementara untuk skuad putri Indonesia, Rionny memberikan pujian karena Ester Nurumi Tri Wardoyo dkk mampu menembus babak semifinal sekaligus memastikan tempat Indonesia di Piala Uber tahun ini.“Dengan pemain pelapis bisa memberikan perlawanan. Dengan diperkuat bukan pemain inti, pemain bisa tampil maksimal dan bisa menimba banyak pengalaman penting di kejuaraan beregu,” ujar Rionny.

Baca Juga  Musiala: Kemenangan Telak Jerman Jadi Modal Percaya Diri Lawan Hungaria

Back to top button