NasionalJateng

Gandeng FKUB, Persadani Sejukkan Suasana Politik Jelang Hari Pencoblosan

inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah mantan Napi Teroris (Napiter) di Semarang yang tergabung dalam Persaudaraan Anak Negeri (Persadani), menggandeng sejumlah tokoh agama untuk ikut andil menyuarakan Pemilu damai.

Ajakan ini diwujudkan nyata dalam bentuk penandatanganan diatas kertas MMT ukuran 4×6 meter di Kantor Forum Kerukunan Umat Beragama

(FKUB) Kota Semarang pada Rabu (7/2/2024) sore.

“Akhir akhir ini memang suasananya mulai hangat, kadang panas. Ini memang harus ada yang mendinginkan. Kemudian, Saya dan teman-teman melakukan pendekatan dibantu FKUB akhirnya berhasil. Ada 15 perwakilan organisasi agama yang ikut”, ujar Ketua Persadani Sri Puji Mulyosiswanto usai acara penandatanganan Pemilu Damai di Kantor FKUB Kota Semarang.

Baca Juga  Pemprov Jateng “Keroyok” Penanganan Rob Sayung Demak

Tokoh agama yang berhasil diajak ikut andil dalam menyejukan suasana pemilu, diantaranya adalah perwakilan dari Nahdhlatul Ulama (NU), Perwalian Umat Budha di Indonesia (Walubi), Parisada Hindhu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Gereja se-Kota Semarang (PGKS, Ansor, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

Sebelum tanda tangan, para tokoh agama disodori tiga komitmen yakni mensukseskan Pemilu. Antaralain, tidak memberikan ujaran kebencian, menolak Golput dan kekerasan serta intoleransi.

“Kita sodori para tokoh agama konsep komitmen kita dan disetujui. Akhirnya kita sepakat bersama menolak yang namanya kekerasan, intoleransi, ujaran kebencian, dan Golput. Kita khawatir, ada konflik hanya karena beda pilihan, apalagi kalau ditarik ke politik identitas”, kata Puji yang merupakan rekan dekat gembong teroris Noordin M Top.

Baca Juga  Holiday Super Show Internasional di Mall The Park Semarang

Pendeta Sedyoko dari PGKS menyebut ajakan dari mantan napi teroris tersebut langsung disambutnya karena memiliki tujuan yang positif dan untuk kepentingan kerukunan di masyarakat.

“Kami langsung setuju saja saat ditelpon diajak, padahal belum kenal mereka-mereka ini. Bagus juga sekarang mereka jadi nasionalis”,’ ujar Sedyoko.

Hal senada juga disampaikan Ketua PHDI Kota Semarang Nengah Wirta Dharmayan yang merasa bangga dengan ide gagasan para napiter yang memikirkan suasana Pemilu.

“Kita tentunya bangga ya, mereka yang sempat terdoktrin radikalisme, kini sudah kembali pulih. Sekarang justru memikirkan Pemilu agar aman dan damai,” imbuh Nengah.

Kertas MMT deklarasi Pemilu Damai dari tokoh agama inipun kemudian dipasang di papan baliho milik Pemkot Semarang yang ada di Jalan Sukun, Banyumanik, Semarang agar semua masyarakat dapat melihat. (Hrw)

Back to top button