Ganggu Pendidikan Madrasah, PKB Jateng Tegas Tolak Full Day School

inilahjateng.com (Semarang) – Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Jawa Tengah kembali menyatakan sikap tegas menolak kebijakan Full Day School (FDS) dalam sistem pendidikan nasional.
Penegasan ini menjadi salah satu hasil penting Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil) V DPW PKB Jateng yang digelar di Semarang, Sabtu (10/5/2025).
Muspimwil yang dihadiri jajaran kiai Dewan Syuro, pengurus DPW dan DPC, serta para ketua fraksi PKB DPRD se-Jawa Tengah ini menyoroti dampak kebijakan FDS terhadap akses pendidikan keagamaan di masyarakat.
Ketua Dewan Tanfidz DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) menegaskan, penerapan full day school berpotensi menghilangkan kesempatan anak-anak untuk mengikuti pendidikan agama di madrasah dan TPQ, yang selama ini berlangsung pada sore atau malam hari.
“Kalau anak-anak belajar sampai sore di sekolah, kapan mereka bisa ngaji? Ini bukan soal teknis semata, tapi soal pembangunan akhlak dan spiritual anak-anak kita,” ujar Gus Yusuf.
Ia menyebut, pada pemerintahan sebelumnya, PKB telah turut berjuang bersama para ulama dan masyarakat agar kebijakan FDS tidak diterapkan di Jawa Tengah.
Bahkan kala itu, para kiai melakukan aksi unjuk rasa dan audiensi langsung dengan Presiden RI hingga akhirnya kebijakan tersebut dianulir.
Jaga Nilai Keagamaan
Sementara itu, Sekretaris DPW PKB Jateng H Sukirman SS MS menambahkan, pengalaman tersebut menjadi bukti konsistensi PKB dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan pendidikan karakter di tengah masyarakat.
“Kami tidak anti kemajuan, tapi kami menolak jika kemajuan pendidikan justru menggerus nilai-nilai yang telah lama tumbuh di masyarakat,” jelas Sukirman.
Sebagai tindak lanjut, Muspimwil V memandatkan kepada seluruh ketua fraksi PKB di DPRD kabupaten/kota untuk segera berkomunikasi dengan kepala daerah masing-masing agar tidak memberlakukan kebijakan full day school di wilayahnya.
Selain isu pendidikan, Muspimwil juga membahas strategi PKB dalam memperkuat ekonomi kreatif, pendidikan pesantren entrepreneur, pengentasan kemiskinan, dan pelayanan kesehatan.
PKB juga akan mempercepat proses kaderisasi politik dan membentuk sayap-sayap baru untuk memastikan kesiapan menghadapi Pemilu 2029.
“Dengan kaderisasi dan politik kehadiran yang kuat, PKB akan terus hadir di tengah masyarakat, mengawal aspirasi dan kebutuhan rakyat,” pungkas Gus Yusuf. (RED)