GAS Jateng 2025, Pameran Otomotif Sekaligus Gerakan Sadar Pajak

inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar pameran otomotif bertajuk Government Auto Show (GAS) Ngopeni Nglakoni Jateng di The Park Mall, Kota Semarang, mulai 17 hingga 20 April 2025.
Acara yang diinisiasi oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, pada Kamis (17/4/2025).
Tak sekadar pameran otomotif, GAS 2025 juga menjadi panggung peluncuran Program Sengkuyung Prioritas—sebuah strategi terintegrasi untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor (PKB).
“Kita uwongkan masyarakat. Wajib pajak jangan diperlakukan sebagai objek, tapi sebagai subjek. Dengan begitu, mereka akan secara sadar ikut membangun wilayah kita,” ujar Luthfi dalam sambutannya.
Dukung PAD Lewat Otomotif dan Pelayanan Samsat
Pameran ini diikuti oleh 17 merek kendaraan bermotor dan terbuka secara gratis untuk masyarakat umum.
Di lokasi pameran, masyarakat juga difasilitasi dengan layanan Samsat Keliling, guna memudahkan akses pembayaran PKB secara langsung di tempat.
Luthfi menambahkan bahwa pendekatan jemput bola ini merupakan bentuk pelayanan publik yang mendekatkan negara kepada rakyatnya.
“Dengan layanan Samsat Keliling di GAS, kita harapkan masyarakat bisa menyelesaikan kewajiban pajaknya dengan mudah dan nyaman,” jelasnya.
Sebagai bentuk stimulus, Pemprov Jateng bersama PT Jasa Raharja juga menggulirkan program penghapusan tunggakan dan denda PKB yang berlaku mulai 8 April hingga 30 Juni 2025.
Melalui program ini, masyarakat hanya perlu membayar pajak tahun berjalan, tanpa dikenai denda atau kewajiban atas tunggakan tahun sebelumnya.
“Kemudahan ini diharapkan membuat masyarakat lebih sadar dan tertib membayar pajak. Ini langkah penting menuju kemandirian fiskal,” kata Luthfi.
Tak hanya PKB, Jasa Raharja juga memberikan relaksasi berupa penghapusan denda SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan).
Masyarakat cukup membayar biaya administrasi STNK dan TNKB.
Kepala Bapenda Jateng, Nadi Santoso, mengatakan bahwa GAS 2025 bukan hanya ajang promosi otomotif, melainkan momentum edukasi dan penguatan sinergi lintas sektor.
Menurutnya, per Januari-Februari 2025 tercatat lebih dari 495 ribu objek pajak yang belum membayar PKB.
Nilai yang belum terkumpul dari sektor ini mencapai Rp129,7 miliar, ditambah Rp80,2 miliar dari Opsen PKB.
“Inilah tantangan kita bersama. Program Sengkuyung Prioritas 2025 hadir sebagai strategi terpadu lintas wilayah dan perangkat daerah. Kita ajak semua pihak ngopeni lan nglakoni tugas ini untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah,” tegas Nadi.
Melalui GAS 2025, Pemprov Jateng berharap tidak hanya mendongkrak ekonomi sektor otomotif, tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya kontribusi dalam pembangunan daerah melalui pajak. (RED)